Jumat 14 Jul 2023 19:13 WIB

Pekan Kedua Juli 2023, Modal Asing Masuk Rp 7,10 Triliun

Nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 7,10 triliun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing masuk ke pasar Indonesia pada pekan kedua Juni 2023. Berdasarkan data transaksi 10-13 Juli 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 7,10 triliun.

“Ini terdiri dari beli neto Rp 6,54 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 0,56 triliun di pasar saham," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (14/7/2023).

Baca Juga

Selama 2023, Erwin mengatakan berdasarkan data setelmen hingga 13 Juli 2023, terdapat nonresiden beli neto Rp 81,21 triliun di pasar SBN. Selain itu, BI juga mencatat beli neto Rp 14,59 triliun di pasar saham.

Selain itu, BI juga mencatat premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 88,11 basis poin (bps) per 7 Juli 2023. “Penurunan ini dari 80,26 bps per 13 Juli 2023,” ujar Erwin.

Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun turun ke level 6,16 persen pada akhir Kamis (13/7/2023). Lalu, pada Jumat (14/6/2023) yield SBN 10 tahun turun ke level 6,13 persen.

Sementara itu, rupiah ditutup pada level Rp 14.965 per dolar AS pada Kamis (13/7/2023). Selanjutnya rupiah dibuka pada level Rp 14.950 per dolar AS pada Jumat (14/7/2023).

Erwin memastikan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerinyah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. “Ini dilakukan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” jelas Erwin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement