Kamis 13 Jul 2023 16:37 WIB

Divestasi Tol BUMN akan Berlanjut Hingga 2026

Divestasi menjadi salah satu strategi yang dilakukan BUMN karya.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (tengah), Direktur Utama PT Hutama Karya (kanan), dan Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah (kiri).
Foto: Republika//Muhammad Nursyamsi
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (tengah), Direktur Utama PT Hutama Karya (kanan), dan Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, divestasi atau pelepasan ruas tol menjadi salah satu strategi yang akan terus dilakukan BUMN-BUMN karya seperti Hutama Karya dan Waskita Karya. Pria yang akrab disapa Tiko itu menyampaikan, recycling asset atau pengalihan aset lama untuk membangun aset yang baru menjadi strategi bagi BUMN karya.

Tiko menyampaikan, Hutama Karya telah melepas dua ruas tol tol Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar kepada Indonesia Investment Authority (INA). Satu ruas tol lain yakni Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung akan menyusul dilepas kepada INA. 

Baca Juga

"Sementara ini masih tiga (ruas tol) karena saat ini masih proses perbaikan untuk yang terusannya. Harapannya, dengan perbaikan itu kualitasnya jadi semakin bagus dan trafiknya semakin baik juga akan ditawarkan ke INA," ujar Tiko saat menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Hutama Karya dan INA terkait investasi pengelolaan ruas tol Medan-Binjai dan Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Tiko menyampaikan, Hutama Karya telah membangun 1.000 km ruas tol dalam enam tahun terakhir. Tiko menyebut recycle asset menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan agar tak bergantung pada penyertaan modal negara (PMN). 

"Kita tidak mau juga Hutama Karya (dapat) PMN terus. Jadi sebagian PMN dan dikurangi dengan dilepas ke investor. Mungkin ini mulai 2026 ke atas baru kelihatan, lebih banyak yang dijual dibandingkan yang dibangun lagi," ucap Tiko.

Tiko mengatakan, penyelesaian jalan tol Trans Sumatera tahap II yang ditargetkan rampung pada akhir 2024 memerlukan biaya sekitar Rp 30 triliun. Tiko menilai, strategi recycle asset menjadi opsi yang potensial bagi Hutama Karya merampungkan penugasan tanpa terlalu bergantung pada PMN.

"Kalau tahap I dan II ke Jambi itu sampai 2024 akhir, yang tahap III dan IV itu pemerintahan baru. Prioritasnya nanti kita lihat seperti Pekanbaru ke Medan dan ada beberapa sayap-sayap di Padang," kata Tiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement