Kamis 13 Jul 2023 06:39 WIB

KAI Commuter Tawarkan Produk Kartu Multitrip di Jatim

Penggunaan kartu multitrip diharapkan memudahkan pengguna transportasi umum.

Kartu Multitrip KAI. PT Kereta Api Indonesia Commuter menawarkan produknya kartu multitrip dengan mengkaji tiga hal yang mendukung pembayaran nontunai untuk mengintegrasikan transportasi antarmoda.
Kartu Multitrip KAI. PT Kereta Api Indonesia Commuter menawarkan produknya kartu multitrip dengan mengkaji tiga hal yang mendukung pembayaran nontunai untuk mengintegrasikan transportasi antarmoda.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Kereta Api Indonesia Commuter menawarkan produknya kartu multitrip dengan mengkaji tiga hal yang mendukung pembayaran nontunai untuk mengintegrasikan transportasi antarmoda di Jawa Timur. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba saat konferensi pers di Stasiun Gubeng Surabaya, Jatim, Rabu 11/7/2023), mengatakan, ada tiga hal yang akan dicoba dilakukan kajiannya, yaitu integrasi pembayaran, layanan dan fisiknya seperti halte dan stasiun.

"Yang pertama ini mungkin yang bisa lebih cepat adalah implementasi e-ticketing, sehingga kami menawarkan produk kami untuk menunjang cashless di transportasi yang sudah diimplementasikan di beberapa provinsi ini," ujarnya.

Baca Juga

Ia berharap pada Agustus 2023 hal tersebut sudah dilakukan uji coba dengan yang ada di Jatim khususnya Trans Jatim.

Selanjutnya, pada Integrasi pembayaran, dirinya menjelaskan untuk ke depannya yang sudah memiliki kartu multitrip tersebut sudah dapat digunakan di Jawa Timur juga.

"Jadi nanti orang Yogya datang ke sini sudah pakai kartu sama, orang Jakarta datang liburan ke Surabaya dia sudah menggunakan kartu tersebut di KRL, MRT, nanti naik Trans Jatim pakai kartu itu juga," tuturnya.

Penerapan tersebut, kata dia, merupakan bentuk upaya untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik dengan mudah.

"Sehingga mereka tidak perlu mikir, kalau di Jakarta, Yogya sampai Surabaya mereka cukup pakai kartu multitrip. Sehingga mereka bisa nyaman melakukan transportasi publik di manapun," kata Anne.

Menurut dia, hal tersebut dilakukan karena potensi pengguna kereta lokal di Jawa Timur setiap harinya sebesar 40 ribu orang. "Sehingga kami membuka untuk melakukan integrasi antarmoda dengan Dinas Perhubungan dan pemerintah daerah yang saat ini sedang kami lakukan identifikasinya," katanya.

Saat ini, lanjutnya, yang bisa dilakukan oleh pihaknya adalah bagaimana kartu yang sudah diimplementasikan di daerah lain seperti Jakarta Bogor Tangerang dan Bekasi (Jabotabek), Jawa Tengah dan Yogyakarta, juga bisa digunakan di Jawa Timur.

"Skemanya itu adalah bagaimana kami melakukan pembayaran menggunakan cashless yang juga diintegrasikan ke stasiun-stasiun," ucapnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan mengkaji kolaborasi dengan transportasi daring yang sudah diimplementasikan juga di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jabotabek.

"Namanya go transit, kerja sama dengan pihak Gojek, ini juga bagaimana baiknya nanti diterapkan di Jawa Timur," tuturnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement