Selasa 11 Jul 2023 21:50 WIB

BPK Sampaikan Tiga Strategi Percepat Pencapaian SDGs di Kantor PBB

BPK menyampaikan tiga poin penting dalam upaya percepatan pencapaian SDGs.

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun.
Foto: BPK
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan tiga poin penting dalam upaya percepatan pencapaian target Agenda 2030 untuk Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, penguatan mekanisme oversight dengan menilai kesiapan dan implementasi SDGs untuk memberikan assurance atas laporan capaian SDGs dan rekomendasi pencapaiannya berdasarkan mandat lembaga pemeriksa di masing-masing negara.

"Kedua, sangat penting untuk memiliki kerangka akuntabilitas dan data yang sesuai untuk SDGs. Diperlukan suatu sistem pelaporan SDGs yang terstandardisasi, terintegrasi, dan efisien dengan memaksimalkan potensi dari transformasi digital," ujar Ketua BPK Isma Yatun dalam High-Level Event pada peluncuran SDGs Report 2023 Special Edition di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Baca Juga

Kemudian, poin ketiga ialah menciptakan ekosistem dampak untuk mempertahankan nilai dan manfaat untuk masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Isma turut memaparkan bagaimana BPK berkontribusi nyata melalui pemeriksaan SDGs terhadap pendekatan pemerintah dalam implementasi SDGs. BPK juga menyampaikan kapasitas apa yang perlu diperkuat untuk implementasi SDGs di Indonesia. Lebih lanjut, dia turut menghargai upaya Pemerintah Indonesia dalam persiapan dan implementasi SDGs.

"Menindaklanjuti hasil audit BPK, pemerintah telah memperbaiki desain kebijakan SDGs dan mekanisme kelembagaan agar selaras dengan rencana pembangunan nasional, dengan menerbitkan peraturan tentang implementasi SDGs di tingkat nasional dan daerah," ungkapnya.

Isma juga menegaskan kembali peran penting supreme audit institutions (SAI) dalam mendukung percepatan pencapaian SDGs. Hal ini terlihat melalui fungsi SAI untuk memastikan pelaporan yang handal dalam implementasi SDGs, memberikan penilaian yang objektif, dan mengidentifikasi area untuk perbaikan.

"Melalui audit independen, SAI bertindak sebagai katalisator untuk akuntabilitas dan transparansi, mendorong penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien untuk mewujudkan keberhasilan SDGs," kata Isma.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement