REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mendukung upaya percepatan koneksi energi untuk pertumbuhan sektor energi di kawasan Perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Salah satu dukungan tersebut yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia bersama ASEAN Centre for Energy (ACE) akan menyelenggarakan ASEAN Energy Business Forum 2023 (AEBF) pada 24-26 Agustus 2023 di Bali.
"Indonesia memahami pentingnya kerja sama regional dalam mencapai keberlanjutan energi di masa depan," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Dikatakannya, AEBF merupakan wadah untuk para pemangku kepentingan dengan bersama-sama mendiskusikan topik-topik penting, seperti kendaraan listrik, bahan bakar berkelanjutan, dan jaminan energi.
Oleh karena itu, melalui kegiatan yang mengusung tema 'Accelerating Energy Connectivity to Achieve ASEAN's Sustainable Growth' itu, para pemangku kepentingan dari ASEAN dapat berdiskusi dan bekerja sama dalam mempercepat koneksi energi untuk pertumbuhan sektor energi di ASEAN.
"Seiring perkembangan transisi energi, kami berharap dapat bertukar ide dan melakukan praktik-praktik terbaik dengan negara-negara ASEAN dan negara lainnya, sambil memperlihatkan upaya dan potensi Indonesia di sektor energi," ujar Jisman yang juga Senior Official on Energy (SOE) Leader of Indonesia.
Sementara itu Executive Director ACE Nuki Agya Utama menambahkan AEBF ini menyediakan platform yang penting dalam membahas isu-isu energi yang kritis dan menjalin kolaborasi dengan pemangku kepentingan, termasuk dalam kontribusi untuk pertumbuhan dan perkembangan di ASEAN.
"Dengan memfasilitasi dialog yang produktif, pertukaran wawasan, dan pembangunan kerjasama, AEBF mendukung upaya Indonesia dalam menampilkan potensi energi ASEAN dan mendorong kerja sama energi regional," katanya.
Acara AEBF juga diadakan bersamaan dengan Green Transport Rally (GTR) yang akan memamerkan kendaraan listrik di Indonesia sekaligus menyoroti inisiatif Indonesia dalam mengadopsi pilihan transportasi hijau. Menurut Nuki GTR mendorong kesadaran akan pilihan mobilitas yang berkelanjutan, yang menjadi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan ASEAN.
GTR diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan efisiensi energi di kendaraan listrik, dengan menampilkan tipe-tipe kendaraan seperti plug-in hybrid EVs (PHEV), hybrid EVs (HEV), full battery powerd EVs, ICE dengan biofuel, dan fuel cell vehicles.
"Dengan menyatukan GTR ke AEBF, maka kami secara aktif berkontribusi untuk fokus pada transportasi berkelanjutan di regional dan menyoroti solusi inovatif yang dapat mendukung pertumbuhan ASEAN," katanya.