Rabu 05 Jul 2023 14:15 WIB

Teten: UMKM dalam Rantai Pasok Industri Masih Kalah dari Vietnam

Teten menilai, UMKM harus mampu menjadi bagian dari rantai pasok usaha besar.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat membuka Inabuyer B2B2G Expo di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat membuka Inabuyer B2B2G Expo di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (5/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, ajang Inabuyer B2B2G Expo 2023 sangat penting dalam menjembatani usaha besar dengan UMKM. Teten menilai, UMKM harus mampu menjadi bagian dari rantai pasok usaha besar, baik swasta, BUMN maupun pemerintah.

"Ini juga akan membantu para UMKM dua hal. Satu, untuk mengakses pembiayaan. Kalau ada kepastian produknya dibeli, jasanya dipakai, ini bank atau modal ventura pasti akan semakin yakin, tidak ragu-ragu untuk memberikan pinjaman," ujar Teten dalam acara Inabuyer B2B2G Expo 2023 di Gedung Smesco Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Baca Juga

Teten menyampaikan UMKM yang tak mendapatkan dukungan dari akses pembiayaan akan mengalami hambatan dalam peningkatan produksi. Teten menilai persentase UMKM Indonesia yang masuk dalam rantai pasok industri besar masih relatif kecil, bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

"Ini yang harus harus semakin banyak. Sayangnya, UMKM kita yang sudah masuk dalam rantai pasok industri usaha besar itu masih kecil, kalau tidak salah angkanya tujuh persen. Kalah dengan Vietnam yang sudah 24,7 persen," ucap Teten.

Teten menyampaikan, BUMN punya peranan besar dalam meningkatkan akselerasi UMKM masuk ke industri besar. Teten menyebut tidak kurang dari 23 BUMN dan anak usahanya ikut berpartisipasi dalam ajang ini. 

Teten pun mengapresiasi kejelian Menteri BUMN Erick Thohir yang mentransformasikan Sarinah sebagai etalase produk UMKM Indonesia. "Saya kalau ke daerah-daerah suka mendapat apresiasi, katanya produk UMKM di Sarinah itu bagus-bagus," lanjut Teten.

Dengan masuk ke rantai pasok industri besar, lanjut Teten, UMKM bisa meningkatkan standar produk. Hal ini akan mendorong akselerasi UMKM untuk dapat ekspansi ke pasar internasional. 

"Jadi perlu semakin banyak UMKM yang masuk ke dalam rantai pasok industri. Sebagian besar UMKM masih usaha mandiri, produksi, branding, pasarkan sendiri, kasihan. Ke depan tidak seperti itu. Kita ingin UMKM menjadi bagian dari rantai pasok industri sehingga UMKM bisa tumbuh berkembang bersamaan dengan tumbuh kembangnya industri itu sendiri," kata Teten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement