Rabu 05 Jul 2023 10:00 WIB

IHSG Diperkirakan Data Seiring Sentimen Global dan Regional

Inflasi RI yang di luar prediksi dan PMI Manufaktur AS yang lesu pengaruhi IHSG.

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (5/7/2023), diperkirakan bergerak sideways (mendatar) seiring dengan adanya sentimen dari tingkat global dan regional.

IHSG dibuka melemah 2,12 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.679,63. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,73 poin atau 0,08 persen ke posisi 948,00.

Baca Juga

"Kami perkirakan IHSG akan bergerak sideways hari ini, mengingat sentimen beragam dari pasar global dan regional," sebut Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Pada awal pekan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen year on year (yoy), atau menurun dari sebelumnya 4 persen (yoy) pada Mei 2023. Secara bulanan, inflasi IHK tercatat sebesar 0,14 persen month to month (mtm) pada Juni 2023, setelah sebelumnya sebesar 0,09 persen (mtm) pada Mei 2023, atau berada di bawah konsensus pasar yang memprediksi sebesar 0,24 persen.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) libur pada Selasa (4/7/2023). Para pelaku pasar akan mencermati data factory order periode Mei 2023 yang akan dirilis pada Rabu (5/7/2023) waktu setempat.

Berdasarkan survei Dow Jones, sebagian besar ekonom memperkirakan kenaikan 0,6 persen, mengalahkan kenaikan bulan sebelumnya yang sebesar 0,4 persen.

Imbal hasil atau yielddari US Treasury (UST) 10 tahun menurun minus 0,13 persen atau 0,005 basis poin (bps) menjadi 3,853 persen, dan indeks dolar AS naik 0,05 persen menjadi 103,04.

Pasar komoditas ditutup variatif pada Selasa (04/07), minyak WTI naik 1,21 persen menjadi 71 dolar AS per barel, Brent naik 1,2 persen menjadi 76 dolar AS per barel, dan batu bara minus 3,31 persen menjadi 143,2 dolar AS per ton.

Kemudian, nikel ditutup di level 20,543 dan Crude Palm Oil (CPO) minus 2,53 persen menjadi 3,884 Ringgit Malaysia (MYR), serta emas naik 0,21 persen menjadi 1,933 dolar AS per troy ons.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 151,50 poin atau 0,45 persen ke 33.271,00, indeks Hang Seng melemah 245,02 poin atau 1,26 persen ke 19.170,65, indeks Shanghai melemah 18,11 poin atau 0,56 persen ke 3.227,24, dan indeks Straits Times melemah 11,33 poin atau 0,35 persen ke 3.192,44.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement