REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan perusahaan BUMN memiliki kompetensi yang bisa dimanfaatkan para komposer lagu Indonesia dalam memperjuangkan hak royalti dari karya ciptanya. Keberadaan Telkom yang berperan sebagai pusat data dan Himbara yang kuat di perbankan nasional bisa menjadi bagian penting untuk menyehatkan sekaligus memajukan industri musik nasional.
"Meski soal royalti musik jauh dari tupoksi saya tetapi BUMN bisa mendorong agar industri musik bisa maju. Lihat yang sudah BUMN lakukan saat membuka Posbloc, merenovasi Lokananta, dan Sarinah yang setiap hari ada pentas musik," ujar Erick saat hadir dalam peluncuran Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) di Jakarta, Senin (3/7/2023).
Erick sendiri mendukung AKSI yang digagas Ahmad Dhani beserta para pencipta lagu kondang, seperti Candra Darusman, Melly Goeslaw, Anji, Ade Govinda, Badai Kerispatih, Anang Hermansyah, Rieka Roeslan, Dee Lestari, Makki, Denny Chasmala, dan lainnya. Ia berharap AKSI akan menjadi bagian dari kemajuan industri musik dan kreatif Indonesia.
"Keberadaan para komposer itu perlu dirawat. Oleh karena itu, terkait royalti, saya hanya bisa tawarkan bisa kerjasama dengan Telkom dalam penyatuan atau agregasi data musik, lalu juga melibatkan Himbara, sehingga terjadi transparansi data yang memberikan manfaat secara finansial dan kepastian bagi para komposer," kata Erick.