REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan, dalam melistriki desa terpencil kebanyakan menggunakan tenaga surya, dengan memanfaatkan potensi energi lokal yang sesuai dengan kondisi geografis.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono, di Jayapura, Sabtu (1/7/2023), mengatakan, energi surya merupakan salah satu upaya PLN dalam melistriki masyarakat setempat di seluruh Tanah Papua. "Kami sesuaikan dengan kondisi wilayah tersebut," kata dia.
Menurut Budiono, penggunaan energi lokal merupakan salah satu cara mempercepat untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik. Hal itu mengingat ketersediaan listrik merupakan salah satu poin penting dalam kebutuhan hidup untuk menunjang akses pendidikan, ekonomi bahkan jangka panjang pertumbuhan bisnis dan industri di daerah.
Dia menjelaskan, seperti yang digunakan oleh kedua kampung di Papua Barat, Kabupaten Raja Ampat yakni Kampung Audam dan Kampung Mutus dimana keduanya berhasil menggunakan dua pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Selama ini warga di dua kampung tersebut masih sulit mendapatkan akses listrik.
Hal ini dikarenakan wilayahnya yang cukup jauh dan sulit dijangkau. "Sehingga penggunaan pembangkit hijau yang dinilai praktis dipilih sebagai jawaban untuk melistriki," kata Budiono.
Dia menambahkan, selain itu, juga menjadi salah satu upaya PLN untuk mendukung percepatan bauran energi baru terbarukan serta mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060.