Jumat 23 Jun 2023 18:34 WIB

Menteri KKP: Pemerintah Kembangkan Hilirisasi Rumput Laut

Potensi wilayah untuk hilirisasi rumput laut, yaitu sekitar 12 juta hektare.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menjemur rumput laut. Komoditas rumput laut memiliki banyak produk turunan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Pekerja menjemur rumput laut. Komoditas rumput laut memiliki banyak produk turunan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP) Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan, komoditas rumput laut memiliki banyak produk turunan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah. Karena itu, pemerintah pun terus berupaya mengembangkan hilirisasi industri pengolahan rumput laut di Tanah Air.

“Pemerintah ingin kembangkan karena banyak sekali turunan dari rumput laut ini yang bisa kita kembangkan menjadi banyak sekali produk-produk turunannya, di antaranya adalah untuk pupuk kemudian pakan, dan makanan-makanan lain, farmasi, dan sebagainya, sekalian juga untuk biofuel," ucap Sakti Wahyu usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Baca Juga

Menurut dia, Presiden Jokowi pun menargetkan untuk membuat proyek percontohan (modelling) komoditas rumput laut di sejumlah wilayah di Indonesia.

“Kita tadi ditargetkan oleh Bapak Presiden untuk dibuat satu modelling di beberapa wilayah ada lima lokasi di antaranya adalah Buleleng, kemudian Wakatobi, Maluku Tenggara, kemudian di Rote Ndao di NTT, dan juga di NTB,” kata dia.

Ia mengatakan, Indonesia memiliki potensi wilayah yang besar dalam upaya hilirisasi rumput laut yaitu sekitar 12 juta hektare. Namun produksinya saat ini masih kecil yakni baru 0,8 persen atau sekitar 9 juta ton.

“Potensi wilayah kita ada 10 lokasi yang jumlahnya kurang lebih sekitar 12 juta hektare, 12 juta hektare sangat besar. Sekarang ini baru 0,8 persen produksinya kira-kira sekitar 9 juta ton,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement