Kamis 22 Jun 2023 23:31 WIB

OJK: Investor Saham di Jatim Bertambah, tapi Transaksi Menurun Drastis

Permodalan perbankan di Jawa Timur terjaga di level yang solid dengan CAR 29 persen

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mengungkapkan, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) wilayah setempat hingga April 2023 dalam keadaan stabil
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mengungkapkan, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) wilayah setempat hingga April 2023 dalam keadaan stabil

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mengungkapkan, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah setempat hingga April 2023 dalam keadaan stabil, di tengah tingginya dinamika perekonomian global. Hal itu dibuktikan dengan stabilitas yang terjaga, permodalan yang solid, profil risiko tetap terjaga, dan likuiditas yang memadai.

Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Giri Tribroto menjelaskan, perkembangan IJK di Jawa Timur menunjukkan tren positif di tiga sektor yang diawasi, yaitu perbankan, pasar modal, dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB). Kredit perbankan pada posisi April 2023 tumbuh 6,11 persen (YoY) menjadi sebesar Rp 541.684 miliar.

"Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar 3,26 persen (YoY) menjadi sebesar Rp 712.294 miliar sehingga LDR/FDR pada posisi April 2023 meningkat menjadi 76,05 persen," kata Giri, Kamis (22/6/2023).

Sementara itu, permodalan perbankan di Jawa Timur terjaga di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) 29,19 persen. Giri menegaskan, OJK akan terus mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan, sehingga perbankan terus tumbuh berkelanjutan. Namun tetap berhati-hati dalam aspek manajemen risiko.

Giri melanjutkan, kinerja pasar modal di Jawa Timur posisi April 2023 menunjukkan peningkatan. Jumlah investor saham menjadi 618 ribu Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 21,90 persen secara (YoY). Kemudian investor SBN tumbuh 29,58 persen (YoY) menjadi 120 ribu SID, dan investor reksadana tumbuh 27,37 persen (YoY) menjadi 1.348 ribu SID.

Meski demikian, lanjut Giri, pada posisi April 2023, nilai transaksi saham mengalami penurunan mencapai 53,75 persen (YoY) menjadi hanya sebesar Rp 14.648 miliar. Begitupun jumlah kepemilikan saham yang menurun 3,56 persen (YoY) menjadi sebesar Rp 89.102 miliar.

Pada sektor IKNB, akumulasi pendapatan premi sektor asuransi jiwa dan asuransi umum di Jawa Timur pada periode Januari sampai Maret 2023 sekitar Rp 3.890 miliar. Menurun 12,15 persen untuk asuransi jiwa dan 3,44 persen untuk asuransi umum secara (YoY). Total aset dana pensiun di Jawa Timur posisi April 2023 mencapai Rp4.143 miliar atau tumbuh sebesar 11,73 persen (YoY).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement