Rabu 21 Jun 2023 14:00 WIB

Indonesia Siap Tebar Aroma Kopi Specialty di Yunani

Tren ekspor kopi secara global mengalami peningkatan sebesar 6,79 persen per tahun.

Pedagang memperlihatkan biji kopi di Dunia Kopi, Pasar Santa, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang memperlihatkan biji kopi di Dunia Kopi, Pasar Santa, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional siap berpartisipasi pada pameran internasional kopi specialty (specialty coffee) terbesar di Eropa, World of Coffee (WoC) Athens 2023 di Athens Metropolitan Expo, Athena, Yunani pada 22-24 Juni 2023.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan bahwa partisipasi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperluas pasar kopi specialty Indonesia ke pasar internasional, khususnya kawasan Eropa.

Baca Juga

"Program promosi kopi internasional ini diharapkan mampu menyasar pasar kopi yang lebih luas, khususnya di kawasan Eropa dan sekitarnya," ujar Didi melalui keterangan tertulis di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/6/2023).

WoC merupakan pameran internasional khusus untuk produk kopi dan industri kopi terbesar di Eropa. Gelaran ini diinisiasi Specialty Coffee Association yang dilaksanakan di negara yang berbeda setiap tahun. Partisipasi pada pameran ini merupakan buah kolaborasi Kementerian Perdagangan dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest, ITPC Milan, serta Bank Indonesia.

Paviliun Indonesia menghadirkan 11 pelaku usaha kopi terpilih yang berasal dari seluruh Indonesia, yaitu PT Sabani Internasional, PT Ihtiyeri Keti Ara, CV Java Halu, PT Bima Tikhe Berkat, PT Meukat Komuditi Gayo, Koperasi Produsen Arinagata, PT Iceh Agro Indonesia, PT Commodities Source Indonesia, KBQ Baburrayan Cooperative, Koperasi Koerintji Barokah Bersama, serta Ramdan Uma Coffee.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Merry Maryati menyampaikan, kopi Indonesia memiliki cita rasa unik sesuai dengan daerah tempat kopi tersebut berasal. Keunikan dan keautentikan produk kopi setiap daerah tersebut bisa ditelusuri melalui sistem indikasi geografis (IG) dan saat ini Indonesia memiliki 31 kopi dengan IG terdaftar.

"Keunikan cita rasa kopi yang dapat ditelusuri melalui sistem IG menjadi salah satu alat yang bisa digunakan sebagai branding untuk bersaing di pasar global, terutama pasar Eropa yang sudah mengenal dan menggunakan sistem IG terhadap produk-produk lokalnya," kata Merry.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-April 2023, nilai ekspor produk kopi Indonesia ke dunia tercatat sebesar 236 juta dolar AS. Sementara pada 2022, ekspor produk kopi Indonesia ke dunia tercatat sebesar 1,14 miliar dolar AS, naik 34 persen dibanding tahun sebelumnya.

Selama periode 2018-2022, tren ekspor kopi secara global mengalami peningkatan sebesar 6,79 persen per tahun. Pada periode Januari-April 2023, ekspor produk kopi Indonesia ke Yunani tercatat sebesar 824 ribu dolar AS.

Sementara pada 2022, ekspor produk ini ke Yunani mencatatkan nilai sebesar 5,7 juta dolar AS, naik 48,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Periode 2018-2022, tren ekspor produk kopi Indonesia ke Yunani rata-rata mengalami peningkatan sebesar 17,17 persen per tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement