Rabu 21 Jun 2023 03:30 WIB

PUPR: Hingga Juni, 22 Paket Pembangunan IKN Sudah Terkontrak

22 paket terkontrak mencakup sumber daya air, bina marga, cipta karya, dan perumahan.

Foto udara suasana proyek pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (28/2/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Foto udara suasana proyek pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (28/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan hingga 16 Juni sebanyak 22 paket Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah terkontrak.

"Untuk IKN, total sebanyak 88 paket dengan total nilai Rp 8,46 triliun, di mana terdapat 26 paket yang belum tender, kemudian ada 40 paket yang proses tender. Sedangkan untuk paket yang sudah terkontrak ada 22 paket dengan total nilai Rp 2,68 triliun dari 88 paket," kata Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra, di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Baca Juga

Rachman Arief menambahkan paket pembangunan IKN yang sudah terkontrak itu kebanyakan dari sektor sumber daya air, bina marga, cipta karya maupun perumahan. Sedangkan untuk 40 paket IKN dengan total nilai Rp 1,64 triliun yang dalam proses tender, terdiri atas 34 paket belum penetapan dan enam paket sudah penetapan pemenang. Rachman Arief mengatakan bahwa total paket 88 untuk IKN tersebut masih sementara dan bisa jadi ke depannya bertambah.

Terkait dengan material konstruksi berkelanjutan, Ditjen Bina Konstruksi berupaya memastikan pembangunan IKN menggunakan material ramah lingkungan. "Ada beberapa upaya kita untuk memastikan badan usaha menggunakan material yang ramah lingkungan," kata Rachman Arief.

Adapun beberapa material konstruksi ramah lingkungan, seperti semen Non Ordinary Portland Cement (Non OPC), beton pracetak, dan material bersifat green construction. "Harapannya seperti itu. Nanti kita upayakan semuanya berkelanjutan," kata Rachman Arief.

Visi IKN sebagai smart forest city menjadi panduan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dilaksanakan secara bertahap dengan mengusung dan tetap memperhatikan aspek lingkungan.

Pada tahap awal 2022-2024, pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas Kementerian PUPR adalah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). IKN Nusantara nantinya akan memiliki 70 persen area hijau, 80 persen transportasi publik, dan pengurangan suhu dua derajat.

Jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya di Kompleks IKN diprediksi hanya membutuhkan waktu 10 menit. Sehingga IKN akan menjadi kota inklusif, terbuka, dan ramah bagi seluruh kalangan masyarakat untuk hidup berdampingan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement