Selasa 13 Jun 2023 14:59 WIB

Menperin Lepas Ekspor Perdana Mobil Hybrid Toyota Yaris Cross

Investasi kendaraan elektrifikasi Yaris Cross mencapai Rp 2,5 triliun.

PT Toyota Astra Motor meluncurkan All New Cross Yaris di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Foto: Republika/Firkah Fansuri
PT Toyota Astra Motor meluncurkan All New Cross Yaris di Jakarta, Senin (15/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melepas ekspor perdana mobil tipe bensin dan hybrid electric vehicle (HEV) Toyota All New Yaris Cross ke 25 negara. Ini dilakukan guna mendukung upaya pemerintah dalam mendorong dekarbonisasi.

Kendaraan tersebut merupakan model elektrifikasi produksi lokal kedua PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) setelah Kijang Innova Zenix yang hadir sejak November 2022 dan telah diekspor pada Februari 2023 lalu.

Baca Juga

"Investasi kendaraan elektrifikasi Yaris Cross, saya mendapat laporan, mencapai Rp 2,5 triliun dan kami mengharapkan bahwa model elektrifikasi produksi lokal kedua PT TMMIN ini akan memperoleh kesuksesan sebagaimana brother atau sister-nya Kijang Innova Zenix baik bagi konsumen domestik dan pasar ekspor," kata Menperin dalam peresmian Produksi dan Ekspor Perdana Yaris Cross di Pabrik TMMIN Karawang 1 dan 2, Karawang Barat, Jawa Barat, Selasa (13/6/2023).

Menperin menyebut produksi Yaris Cross merupakan bagian dari program perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi. Program ini memberikan lebih banyak pilihan model elektrifikasi dan kendaraan hemat bahan bakar bagi beragam lapisan konsumen.

Kementerian Perindustrian juga mendukung target ekspor Toyota Yaris Cross versi bensin dan HEV pada tahun 2023 sebanyak 23.400 unit atau mencapai 60 persen dari total volume produksi ke 25 negara di kawasan Amerika Latin dan Asia. Diharapkan, jumlah unit ekspor Yaris Cross akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Selain kontribusi ke pasar ekspor, Menperin juga mengapresiasi bahwa Toyota Indonesia telah memiliki tingkat penggunaan komponen lokal (TKDN) mencapai 80 persen dengan melibatkan total 116 pemasok lokal dimana 11 di antaranya merupakan pemasok baru.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement