Senin 15 May 2023 18:09 WIB

Toyota Yaris Cross Hybrid Antreannya Dijanjikan Tak Sepanjang Innova Zenix Hybrid

Line-up Hybrid EV Toyota di Indonesia semakin lengkap.

PT Toyota Astra Motor meluncurkan All New Cross Yaris di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Foto: Republika/Firkah Fansuri
PT Toyota Astra Motor meluncurkan All New Cross Yaris di Jakarta, Senin (15/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — PT Toyota-Astra Motor (TAM) menghadirkan model terbaru All New Yaris Cross sebagai kendaraan elektrifikasi pertama di segmen Medium SUV yang kini cukup luas peminatnya. 

 

Baca Juga

All New Toyota Yaris Cross yang diluncurkan di Jakarta, Senin (15/5/2023) merupakan solusi mobilitas bagi para millenial berjiwa petualang terhadap SUV yang high performance, fuel efficient, dan fun to drive, serta diperkuat oleh kenyamanan dan fungsionalitas terbaik di kelasnya.

 

Bagi Toyota, dengan semangat Mobility for All, Urban SUV dengan style adventure kuat ini tidak hanya melengkapi line-up Hybrid EV  Toyota di Indonesia.  Namun juga  bertujuan untuk mempertahankan dominasi Toyota di pasar SUV Tanah Air dengan pilihan model yang semakin lengkap. 

 

Toyota Yaris Cross hadir dengan varian mesin konvensional dan hybrid dengan rentang harga antara Rp 300 juta sampai Rp 400 jutaan. Wakil Presiden Direktur PT TAM Henry Tanoto belum mau membeberkan harga secara detil Yaris Cross karena baru World Premiere. “Tunggu dalam beberapa waktu ke depan kami akan sampaikan harga All New Yaris Cross termasuk untuk tipe hybrid-nya,’’ katanya kepada Republika.co.id. 

 

Yaris Cross hadir dengan tiga tipe yakni G dan S untuk konvensional. Dan tipe S untuk hybrid dan merupakan tipe tertinggi dari produk baru andalan Toyota ini. Meski belum mampu mengungkapkan harganya secara rinci, Henry berjanji untuk tipe hybrid tidak akan ada  anteran konsumen yang panjang.

 

Henry mengatakan belajar dari peluncuran Toyota Innova Zenix  akhir tahun lalu yang antrean untuk tipe hybrid sangat panjang, TAM tidak mau hal itu terulang untuk produk Yaris Cross Hybrid. “Target kami untuk komposisi antara yang konvesional dan hybrid 50 persen berbanding 50 persen. Dengan begitu ketika permintaan tipe hybrid tinggi tidak ada antrean yang panjang lagi,’’ ujarnya.

 

Henry mengatakan saat Innova Zenix diluncurkan komposisi hybrid-nya ditargetkan hanya 30 persen dan 70 persen tipe non hybrid. Dalam perjalanannya permintaan tipe hybrid ternyata 70 persen dan 30 persen yang non hybrid. Akibatnya terjadi antrean yang sangat panjang.

 

Bahkan informasi yang beredar saat ini untuk memesan Innova Zenix Hybrid harus menunggu sampai satu tahun. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement