Jumat 09 Jun 2023 04:43 WIB

Dubes RI: Investor Singapura Sangat Serius Investasi di IKN

KBRI Singapura bertugas untuk memfasilitasi pertemuan para investor dengan pemerintah

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Duta Besar Republika Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo.
Foto: Republika/Dedy Darmawan Nasution
Duta Besar Republika Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Sebanyak 24 investor asal Singapura yang telah menandatangai Letter of Intent (LOI) menunggu kepastian pemerintah ihwal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kepastian tersebut dibutuhkan para calon investor agar mereka berinvestasi dengan aman.

Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, mengatakan, puluhan investor tersebut bergerak di berbagai bidang. Utamanya sektor energi, transportasi dan logistik, teknologi, properti, konstruksi, hingga keuangan.

Baca Juga

"Mereka (investor Singapura) sangat serius untuk ikut terlibat sehingga mereka menanyakan LOI kapan dijawab. Jadi, sekarang semua bola ada di kita, di Otorita IKN untuk tindaklanjuti itu," kata Suryo saat ditemui Republika.co.id di kompleks Kedutaan Besar Republik Indonesia, Singapura, Kamis (8/6/2023).

Suryo menuturkan, Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bersama para investor di Singapura dalam ajang Ecosperity Week 2023 pun telah menawarkan 260 proyek pembangunan di IKN.

Adapun pihak KBRI Singapura bertugas untuk memfasilitasi pertemuan para investor dengan pemerintah di Indonesia. Namun, semua kembali kepada pihak otorita untuk bagaimana menangkap peluang investasi tersebut.

"Jadi yang tentukan semua bisa berjalan bukan di level pengusaha, tapi di pihak kita. Otoritas yang memang akan tentukan mana dari 24 LOI yang dibutuhkan Nusantara," kata Suryo menambahkan.

Soal perkiraan nilai investasi dari puluhan calon investor Singapura itu, Suryo belum dapat merinci.

"Itu tergantung proyek, apa yang ditawarkan. Tapi ada di biang energi mereka (bisa) mengalokasikan anggaran sampai 12 miliar dolar AS kalau memang dibutuhkan sebesar itu," ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut, dirinya menilai persepsi investor Singapura terhadap iklim investasi di Indonesia terus membaik. Namun sebaliknya, para investor ingin mengetahui tawaran insentif apa yang bisa diberikan pemerintah. Suryo menegaskan, insentif fiskal diperlukan saat ini untuk bisa menarik para investor masuk ke Indonesia.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, menyatakan siap mendampingi para investor asal Singapura yang akan berinvestasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan. Sebagai bank pelat merah, BNI juga turut mempromosikan IKN kepada para investor demi mendukung percepatan pembangunan. 

Direktur Utama Bank BNI Royke Tumilaar menuturkan, sejauh ini pembangunan IKN masih fokus pada pembangunan kantor-kantor pemerintah sehingga pembiayaan masih bersumber dari anggaran negara.

"Sekarang pembiayaan masih dari pemerintah, nanti kita lihat dengan masuknya investor butuh pendamping, ya nanti kita akan review," kata Royke saat ditemui Republika di Sands Expo and Convention Centre, Marina Bay Sands, Singapura, Rabu (7/6/2023).

Royke menjelaskan, fasilitas yang akan disiapkan BNI salah satu dalam layanan transaksi. Perseroan dengan berbagai inovasi sistem digital menginginkan agar seluruh transaksi nantinya dilakukan secara non tunai. Dengan dukungan sistem perbankan, seluruh aktivitas transaksi para investor akan dipermudah. 

Pihaknya pun berharap dengan kelancaran pembangunan IKN, akan membawa perubahan bagi Indonesia. Pembangunan IKN juga telah dipastikan oleh pemerintah akan memperhatikan aspek lingkungan sehingga menjadi tempat tinggal yang sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement