Kamis 08 Jun 2023 09:00 WIB

Dolar AS Turun Tipis Tertekan Defisit Perdagangan AS yang Lebih Tinggi

Per April, defisit perdagangan AS 74,6 miliar dolar AS lebih tinggi dibanding Maret.

Uang dolar AS.
Foto: AP Photo/Ted Shaffrey
Uang dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dolar AS bertahan hampir datar terhadap sekelompok mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis 8/7/2023 pagi WIB), meskipun imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat, karena defisit perdagangan AS memburuk secara material pada April.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,03 persen menjadi 104,0906 pada akhir perdagangan.

Baca Juga

Amerika Serikat melaporkan defisit perdagangan sebesar 74,6 miliar dolar AS pada April, jauh lebih tinggi dari 60,6 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya, menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Analisis Ekonomi AS pada Rabu (7/6/2023) pagi.

Namun, kerugian dolar AS menyempit secara signifikan setelah kenaikan obligasi pemerintah AS. Statistik menunjukkan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun meningkat lebih dari 10 basis poin pada Rabu (7/6/2023).

Bank sentral Kanada (BoC) pada Rabu (7/6/2023) menaikkan suku bunga acuan overnight ke level tertinggi 22 tahun di 4,75 persen. Bank sentral telah ditahan sejak Januari untuk menilai dampak kenaikan sebelumnya setelah menaikkan biaya pinjaman delapan kali sejak Maret 2022 ke level tertinggi 15 tahun sebesar 4,50 persen, yang merupakan siklus pengetatan tercepat dalam sejarah bank.

"Pengeluaran konsumen yang sangat kuat, rebound dalam permintaan untuk jasa-jasa, peningkatan aktivitas perumahan dan pasar tenaga kerja yang ketat menunjukkan kelebihan permintaan lebih bertahan daripada yang diantisipasi," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan.

Perekonomian Kanada tumbuh lebih dari yang diharapkan pada kuartal pertama, dengan tingkat pertumbuhan PDB sebesar 3,1 persen. "Pertumbuhan konsumsi secara mengejutkan kuat dan berbasis luas, bahkan setelah memperhitungkan dorongan dari peningkatan populasi," bank sentral Kanada menyoroti.

Pedagang juga memperkirakan sebagian besar ekspektasi bahwa Fed akan memangkas suku bunga tahun ini ketika inflasi tetap di atas target.

"Ada persistensi dan ketahanan inflasi di AS, tetapi juga di sebagian besar G10, yang berarti bahwa bank-bank sentral cenderung berhati-hati," kata Kepala Strategi Rabobank, Jane Foley.

Dolar AS naik menjadi 0,9095 franc Swiss dari 0,9076 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3371 dolar Kanada dari 1,3401 dolar Kanada pada akhir perdagangan New York. Euro meningkat menjadi 1,0703 dolar AS dari 1,0694 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2441 dolar AS dari 1,2430 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 140,0830 yen Jepang, lebih tinggi dari 139,6570 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 10,8915 krona Swedia dari 10,9108 krona Swedia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement