Selasa 06 Jun 2023 22:18 WIB

Jadi Full Bank License, BNI Singapura Angkat Kinerja UMKM Diaspora Lewat Pembiayaan

BNI Singapura tingkatkan penetrasi pasar pembiayaan UMKM.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nora Azizah
BNI meningkatkan penetrasi pasar pembiayaan UMKM, tak terkecuali bagi UMKM diaspora di Singapura.
Foto: Dedy Darmawan Nasution/Republika
BNI meningkatkan penetrasi pasar pembiayaan UMKM, tak terkecuali bagi UMKM diaspora di Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura sebagai salah satu jantung ekonomi dan keuangan dunia menjadi incaran para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air untuk dapat menembus pasar Negeri Singa. Peluang itu pun ditangkap oleh perbankan Indonesia, salah satunya BNI melalui Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Singapura. 

BNI Cabang Singapura kini telah menjadi satu-satunya bank milik Indonesia yang memegang status full bank license sehingga dapat beroperasional secara utuh dengan berbagai fitur layanan keuangan. Kelebihan itu digunakan perseroan dalam meningkatkan penetrasi pasar pembiayaan UMKM, tak terkecuali bagi UMKM diaspora di Singapura. 

Baca Juga

Deputy Chief Executive, BNI Singapura, Yuli, menuturkan, KCLN Singapura telah beroperasi di Singapura sejak 1955 silam ketika Singapura belum merdeka. Kiprah BNI di Singapura yang cukup lama menjadi karpet merah bagi BNI untuk mendapatkan keistimewaan dari pemerintah setempat berupa lisensi penuh. 

"Jadi, kita boleh masuk ke bisnis segmen korporasi sampai retail bahkan individu. Juga boleh mengumpulkan dana nasabah. Ini menjadi keunggulan BNI," kata Yuli saat berbincang dengan Republika di Singapura, Selasa (6/6/2023). 

BNI, lanjut Yuli, juga memiliki program Xpora yang dikhususkan untuk membantu pembiayaan nasabah UMKM yang ingin melakukan ekspor produk ke luar negeri. Sementara, BNI cabang luar negeri fokus pada pendampingan pembiayaan pelaku UMKM diaspora yang punya bisnis di Singapura. 

"Sekarang, mayoritas diaspora banyak fokus di usaha usaha kuliner. Itu memang karena makanan-makanan Indonesia sangat digemari, maka cukup banyak pengusaha yang punya bisnis restoran, kafe, hingga katering," tutur Yuli. 

Yuli pun mengakui pelaku usaha kuliner khas Nusantara di Singapura kian hari makin berkembang. Kemajuan bisnis makanan di Singapura turut didukung dengan iklim investasi dari pemerintah setempat yang memberikan kepastian izin usaha. 

Peluang itu pun ditangkap oleh BNI Singapura untuk menjadi garda terdepat dalam menyalurkan pembiayaan bagi mereka yang membutuhkan permodalan untuk merintis usaha. 

"Di sinilah kita masuk dengan pembiayaan. Pemerintah Singapura punya program yang sama untuk UMKM, dan kita BNI terus support UMKM yang sedang go global," ujar Yuli. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement