REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tinjauan khusus tingkat inflasi seusai Lebaran Idul Fitri 2023. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, inflasi pasca-Lebaran 2023 mulai melemah.
"Bahkan, ini merupakan tingkat inflasi terendah sejak Januari 2023," kata Pudji dalam konferensi pers, Senin (5/6/2023).
Lebaran pada 2023 terjadi pada April dan laju inflasi menurun pada Mei. Pudji mengatakan, penurunan tingkat inflasi Mei 2023 utamanya disumbang oleh penurunan harga secara umum pada kelompok transportasi serta pakaian dan alas kaki.
"Pada tingkat nasional laju inflasi Mei 2023 yang sebesar 0,09 persen utamanya tertahan oleh komoditas tarif angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar minus 5,26 persen atau memberikan andil sebesar minus 0,06 persen," kata Pudji.
Dia menuturkan, fenomena melemahnya laju inflasi pasca-Lebaran juga tergambar di 10 kota IHK yang mengalami deflasi terdalam pada Mei 2023. Salah satunya di Kota Kupang yang mengalami deflasi sebesar 0,79 persen.
"Deflasi di Kupang utamanya tertahan oleh komoditas tarif angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar 0,85 persen," ujar Pudji.
Selanjutnya, juga Kota Tanjungpinang yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen. Pudji menuturkan, hal tersebut karena tertahan oleh komoditas tarif angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar minus 0,11 persen.