Senin 05 Jun 2023 13:05 WIB

Inflasi Pascalebaran 2023 Terendah Sejak Januari

Peurunan inflasi Mei disumbang kelompok transportasi serta pakaian dan alas kaki.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Calon penumpang berjalan menuju pintu keberangkatan pesawat di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (20/4/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Calon penumpang berjalan menuju pintu keberangkatan pesawat di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (20/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tinjauan khusus tingkat inflasi seusai Lebaran Idul Fitri 2023. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, inflasi pasca-Lebaran 2023 mulai melemah.

"Bahkan, ini merupakan tingkat inflasi terendah sejak Januari 2023," kata Pudji dalam konferensi pers, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

Lebaran pada 2023 terjadi pada April dan laju inflasi menurun pada Mei. Pudji mengatakan, penurunan tingkat inflasi Mei 2023 utamanya disumbang oleh penurunan harga secara umum pada kelompok transportasi serta pakaian dan alas kaki.

"Pada tingkat nasional laju inflasi Mei 2023 yang sebesar 0,09 persen utamanya tertahan oleh komoditas tarif angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar minus 5,26 persen atau memberikan andil sebesar minus 0,06 persen," kata Pudji.

Dia menuturkan, fenomena melemahnya laju inflasi pasca-Lebaran juga tergambar di 10 kota IHK yang mengalami deflasi terdalam pada Mei 2023. Salah satunya di Kota Kupang yang mengalami deflasi sebesar 0,79 persen.

"Deflasi di Kupang utamanya tertahan oleh komoditas tarif angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar 0,85 persen," ujar Pudji.

Selanjutnya, juga Kota Tanjungpinang yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen. Pudji menuturkan, hal tersebut karena tertahan oleh komoditas tarif angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar minus 0,11 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement