Kamis 01 Jun 2023 21:55 WIB

SKK Migas Genjot Produksi Gas Bumi Persiapan Menuju EBT

Gas bumi diproyeksikan menggantikan bahan bakar fosil.

Pengolahan gas bumi (ilustrasi). SKK Migas menggenjot produksi gas bumi Indonesia untuk persiapan transisi energi.
Foto: PGN
Pengolahan gas bumi (ilustrasi). SKK Migas menggenjot produksi gas bumi Indonesia untuk persiapan transisi energi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggenjot produksi gas bumi Indonesia untuk persiapan transisi menuju penggunaan Energi Baru Terbaharukan (EBT) guna memenuhi target //zero emmision pada 2060 yang dicanangkan pemerintah.

"Gas bumi tersebut diproyeksikan menggantikan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang dinilai banyak menghasilkan polusi," kata Bussines Support Specialist SKK Migas Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Dimas AR Pear dalam kuliah umum di Gedung Auditorium Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Rabu (31/5/20233).

Baca Juga

Menurut Dimas, pilihan meningkatkan produksi gas bumi didasari pada kenyataan saat ini Indonesia bukanlah penghasil minyak bumi lagi. Bahkan semenjak 2004 lalu, Indonesia sudah menjadi negara pengimpor bahan bakar minyak.

Di sisi lain, berdasarkan British Petroleum Outlook pada 2022, cadangan produksi gas bumi Indonesia ternyata dua kali lebih banyak daripada cadangan produksi minyak bumi. Dari data yang ada, 50 persen penemuan sumur eksplorasi baru dalam satu dekade terakhir ini di Indonesia berupa gas bumi. Begitu pula dengan 70 persen rencana pengembangan para kontraktor kontrak kerja sama atau perusahaan pengeboran minyak adalah pengembangan gas bumi.

"Kami perkirakan konsumsi gas bumi hingga 2050 nanti akan tumbuh 298 persen. SKK Migas Jabanusa sendiri pada tahun 2022 berhasil memproduksi 598,61 juta standar kaki kubik per hari gas atau MMSCFD," kata Dimas.

Ia mengatakan jumlah itu merupakan sembilan persen dari total produksi gas bumi nasional. Kementerian ESDM sendiri menargetkan SKK Migas Jabanusa akan mampu memproduksi 873,26 juta standar kaki kubik per hari gas atau MMSCFD pada 2023.

"Jika target itu terpenuhi maka SKK Migas Jabanusa akan menyumbangkan 12,3 persen bagi total produksi gas bumi nasional," ujar Dimas.

 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement