Senin 29 May 2023 06:59 WIB

Mentan SYL Ajak Generasi Muda Optimalkan Produksi Pangan Dalam Negeri

Mentan SYL sebut potensi sumber daya pangan Indonesia sangat melimpah.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat memberikan kuliah umum di Baruga Prof Dr H Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas.
Foto: Dok. Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat memberikan kuliah umum di Baruga Prof Dr H Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan kuliah umum di Baruga Prof Dr H Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas. Pada kuliah umum tersebut Mentan SYL membawakan tema 'Kebijakan Negara Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan'.

Menurut Mentan SYL potensi sumber daya lokal Indonesia sebagai bahan pangan sangat melimpah. Oleh karena itu, kebutuhan pangan bagi 270 juta penduduk Indonesia bisa dioptimalkan dari produksi dalam negeri.

Baca Juga

"Impor bukan sesuatu yang haram, tapi tentu akan jauh lebih baik jika kita mengonsumsi beras produksi petani kita karena dengan begitu, dampak perputaran ekonominya besar," kata Mentan, dalam keterangan tertulis, Senin (29/5/2023).

Kehadiran dan peran negara dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan menurutnya bisa dilakukan salah satunya melalui memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan mengoptimalkan penyerapan gabah petani.

"Hadirnya pemerintah yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat, membuka dialog terbuka, dan menghadirkan kepastian hukum adalah syarat menjadi good governance," ungkap Mentan.

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan kuliah umum di Baruga Prof Dr H Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas, membawakan tema Kebijakan Negara Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan. - (Dok. Kementan)

Lebih lanjut, Mentan menjelaskan capaian kinerja sektor pertanian yang terus menunjukkan performa positif menurutnya tidak terlepas dari tiga hal tersebut. "Sektor pertanian adalah kebutuhan dasar dan menjadi sangat penting oleh karena itu kedaulatan dan kemandirian pangan menjadi hak setiap negara," ujarnya.

Mentan SYL yang meraih gelar sarjana hingga doktor di FH Unhas menerangkan bahwa belum selesai dengan Covid 19,  sektor pertanian dihadapkan pada tantangan yang semakin berat, yaitu  iklim ekstrem kekeringan (El-Nino). Dijelaskan Mentan,  Kementan sudah menyiapkan berbagai upaya dalam rangka mengadaptasi dan antisipasi ancaman tersebut antara lain  melalui peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi.

Selain itu melakukan introduksi varietas tahan kering. Mempercepat tanam untuk mengejar sisa hujan. Pengembangan komoditas 1000 hektar dan pupuk organik secara masif dan mandiri. Dalam kurun waktu 71 tahun, FH Unhas dimata Mentan sudah menghasilkan banyak alumni dengan reputasi dan kemampuan yang tidak diragukan lagi seperti Baharuddin Lopa.

"Tidak cukup menjadi orang pintar saja  tapi yang dibutuhkan negara untuk memperbaiki bangsa ini adalah orang pintar yang punya karakter seperti  Prof Baharuddin Lopa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement