Ahad 28 May 2023 14:19 WIB

CIMB Niaga Incar Lonjakan Pembiayaan Kendaraan Listrik

Pemerintah sedang gencar memberikan insentif pada kendaraan listrik.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pengunjung mengambil gambar mobil listrik Wuling Air EV yang dipamerkan pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/5/2023). Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengambil gambar mobil listrik Wuling Air EV yang dipamerkan pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/5/2023). Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang gencar memberikan insentif pada kendaraan listrik antara lain berupa potongan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen. Konsumen akan mendapatkan potongan dari Rp 25 juta hingga Rp 70 juta tergantung wilayah dan daerah saat membeli mobil listrik tersebut.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan, pihaknya mendukung penuh aturan tersebut. Pengembangan kendaraan listrik bukan hanya mendukung program pemerintah, tapi juga menjadi tindak lanjut CIMB Niaga sebagai perusahaan yang peduli dengan isu sustainability.

Baca Juga

"Kami melakukan itu melalui anak perusahaan kami CIMB Niaga Auto Finance. Kami tentunya akan melihat antusiasme masyarakat. Kalau kami tanya dengan beberapa dealer, itu demand-nya cukup tinggi sampai perlu tunggu enam bulan sampai (kendaraan listrik) harus datang," ujarnya saat ditemui Republika di Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023) lalu.

Noviady melanjutkan, beberapa pengguna kendaraan listrik masih ada yang khawatir dengan ketersediaan infrastruktur seperti masih minimnya stasiun pengisian baterai kendaraan listirk. "Kalau (mendengar) dari beberapa customer yang sempat melakukan FGD, kekhawatirannya masih dalam infrastruktur. Jadi, masih dalam pengisian baterai dan kalau misalnya setengah jalan mati untuk perjalanan jauh. Tapi, kalau untuk perjalanan (dalam) kota saya pikir ini jadi salah satu solusi yang membantu," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) Ristiawan Suherman, optimistis dengan prospek pembiayaan kendaraan listrik. Menurutnya, kendaraan berbasis listrik menjadi kesempatan bisnis di Indonesia ke depan.

"Kalau kita lihat pertumbuhan pembiayaan mobil listrik di CIMB Niaga Auto Finance sangat menjanjikan. Jadi, kalau 2022 ekspektasi kami bisa mencapai Rp 50 miliar. Pada 2023, minimal akan dua kali lipat dari pencapaian 2022," ujarnya pada Januari lalu.

Target pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik ini bahkan lebih optimistis dibandingkan target CIMB Niaga Auto Finance secara keseluruhan di 2023 yang hanya 20 persen. Untuk mencapai target itu, pihaknya akan terus bersinergi dengan perusahaan induk yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk menjaring nasabahnya. Selain itu, induk usaha juga memiliki arah yang sama dalam hal keberlanjutan.

"Kami juga menawarkan pricing ataupun margin yang sangat menarik bahkan nol persen dua tahun untuk unit-unit electric vehicle," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement