REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan standardisasi pengukuran dan penilaian dapat mendorong terwujudnya stabilitas dan ketahanan pangan.
"Karena, kalau kita bicara soal pangan, kita bicara soal ukur, semua yang bisa diukur, divalidasi. Kesesuaian ini yang mesti dipertajam dan mesti juga di-support oleh kita semua termasuk metrologi dan juga BSN (Badan Standardisasi Nasional)," ujar Jerry dalam seminar "Metrologi Dukung Ketahanan Pangan" di Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan pengembangan infrastruktur yang mencakup metrologi legal, standardisasi, dan penilaian kesesuaian memiliki cakupan yang luas serta harus dikerjakan bersama lintas sektor dan lintas stakeholder.
Adapun metrologi berperan untuk meningkatkan jaminan kebenaran pengukuran dan ketertelusuran melalui persetujuan tipe, tera/tera ulang dan pengawasan serta mendukung peningkatan daya saing produk dalam negeri melalui pengukuran kualitas dan kuantitas produk.
"Di sini kita (Kemendag) bisa masuk, kita bisa memastikan ukuran validasi, verifikasi sampai kepada implementasi untuk memastikan angka-angka ini cocok dan sesuai," kata Jerry.
Jerry menyampaikan pengukuran yang tepat dan sesuai tak hanya mempengaruhi ketahanan pangan, tetapi juga surplus neraca perdagangan yang bertahan hingga 36 bulan berturut-turut sejak 2020.
"Jadi, intinya, saya ingin sampaikan di sini bahwa kita bisa surplus, kita bisa mengelola apa yang kita bisa kelola itu karena ada standar, ada tolok ukur yang sesuai," kata Jerry.