Jumat 19 May 2023 23:17 WIB

Keluhkan Produk UMKM Kurang Inovasi, Teten: Kripik, Seblak, Itu-Itu Aja

Produk UMKM seharusnya bisa masuk bahan baku industrialisasi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Pelatihan pengolahan kripik sayur untuk para warga Desa Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Foto: Dok. Web
Pelatihan pengolahan kripik sayur untuk para warga Desa Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, mayoritas pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tanah Air bergerak di bidang kuliner, seperti memproduksi keripik, seblak, dan wajik. Padahal menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang cukup besar.

"Kalau nggak keripik, seblak, wajik. Paling tinggi batik atau akik, dan kerajinan. Di situ saja," ujarnya di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop), Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Baca Juga

Ia menyebutkan, banyak sumber daya alam di dalam negeri bisa dimanfaatkan. Misalnya pada sektor kelautan, selain ikan, ada rumput laut yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi, karena permintaan dunia besar sekali.

Sektor perkebunan di Indonesia, kata dia, juga besar. Misalnya perkebunan kelapa sawit yang memproduksi Crude Palm Oil (CPO). Teten mencontohkan, Unilever sebagai pengguna CPO, bisa melahirkan puluhan hingga ratusan produk berbasis CPO.

"Kita asik aja bikin bubur, bikin bakso, nasi goreng, itu aja," kata dia.

Teten melanjutkan, saat ini pembiayaan perbankan untuk UMKM baru sekitar 20 persen. Padahal di negara lain mencapai 60 persen hingga 80 persen. Alhasil UMKM di negara seperti China, Korea, dan Jepang bisa menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi.

"Memang nggak mungkin sekarang minta bank kasih pembiayaan 30 sampai 50 persen ke UMKM kalau UMKM nya bekerja mandiri nggak menjadi bagian dari industrialisasi," tuturnya.

Maka melalui Program Pendampingan Mikro Mandiri, Teten berharap UMKM Indonesia dapat naik kelas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement