Sabtu 13 May 2023 15:06 WIB

Potensi Energi Baru Terbarukan Aceh Capai 188 MW

Aceh memiliki potensi besar energi terbarukan untuk digarap secara maksimal.

Aceh memiliki potensi besar energi terbarukan untuk digarap secara maksimal.
Foto: Dok. PLN
Aceh memiliki potensi besar energi terbarukan untuk digarap secara maksimal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT PLN UID Aceh menyatakan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di provinsi itu mencapai sebesar 188 MW yang tersebar di provinsi ujung paling barat Indonesia itu. "Proses pengalihan sumber energi dari fosil ke energi terbarukan terus dilakukan secara bertahap, di mana Aceh memiliki potensi yang besar untuk digarap secara maksimal," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh Parulian Noviandri di Banda Aceh, Jumat (12/5/2023).

Dalam kuliah umum di UIN Ar Raniry, ia menjelaskan total kapasitas pembangkitan EBT di Provinsi Aceh saat ini mencapai 19,62 MW. Adapun realisasi bauran Energi Baru Terbarukan Nasional sampai Januari 2023 adalah sebesar 13,53 persen yang di dominasi oleh pembangkit Hidro dan panas Bumi.

Baca Juga

Ia mengatakan, capaian tersebut berada di atas target capaian peta jalanEBT Januari tahun 2023 sebesar 13,42 persen. Lebih rinci ia menjelaskan hingga Januari 2023 kapasitas pembangkit EBT terpasang telah mencapai 8.525 MW atau 12,3 persen dari total pembangkit eksisting dan terdapat rencana tambahan pembangkit EBT sebesar 20.923 MW dari tahun 2021-2030 yang didominasi oleh pembangkit hidro sebesar10.391 MW atau 50 persen.

Parulian juga menjelaskan terkait transisi energi, proses pengalihan sumber energi dari sumber berbasis bahan bakar fosil kepada sumber-sumber yang tidak menghasilkan energi karbon sejalan dengan United Nations Paris Climate Agrement yang ditandatangani pada 22 April 2016. 

Ia mengatakan, proses transisi energi di Aceh saat ini juga telah dimulai seiring peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di PT PLN (Persero) UID Wilayah Aceh dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop di Kantor Gubernur Aceh dan Dinas ESDM Aceh pada Oktober 2022.

Ia mengatakan, lewat program Electrifying Agriculture, PLN siap mendukung elektrifikasi untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional serta kesejahteraan para petani. Adapun total daya mampu 601,8 MW, beban puncak 500,3 MW dan ada kelebihan 101,5 MW sedangkan sistem isolated total daya mampu 27,4 MW, beban puncak 22,4 MW dan surplus 5 MW.

Dalam kesempatan tersebut, Parulian juga mengajak peserta untuk mendownload dan menggunakan Aplikasi PLN Mobile.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement