REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) berupaya mendukung terciptanya regenerasi pertanian yang maju, mandiri, dan modern di antaranya Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) didukung Youth Enterpreneurship and Employement Support Services (YESS).
Guna merealisasikan hal itu, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Jawa Timur menggelar 'Rapat Koordinasi Pembekalan Pembimbing' dalam rangka Evaluasi PWMP di Singhasari Resort Malang selama dua hari, 9 - 10 Mei 2023 yang dihadiri 43 peserta.
Rakor Evaluasi PWMP dipimpin Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana didampingi ketiga wakil direktur (Wadir) yakni Novita Dewi K, Hamyana, Andi Warnaen. Hadir Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri bersama Tim YESS PPIU Jatim, TVET Specialist dan Pembimbing PWMP.
Upaya Polbangtan Malang selaku PPIU Jatim sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang mendorong generasi milenial untuk membangun pertanian modern sesuai dengan tuntutan zaman.
“Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin? Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin?” katanya.
Hal senada disoroti Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan.
“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan Program YESS merupakan program kerjasama Kementan dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) yang bertujuan mengembangkan regenerasi pada sektor pertanian, salah satu programnya adalah PWMP.
Sementara Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengajak seluruh peserta Rakor untuk melakukan kolaborasi, termasuk pada pihak eksternal.
"Pengembangan PWMP pada setiap usaha dari kelompok PWMP haruslah berorientasi laba," katanya saat membuka Rakor di Malang pada Selasa (9/5).
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan pemaparan presentasi dari masing-masing pembimbing program PWMP tahun 2021 dan 2022. Dlanjutkan kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) dan diakhiri penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) terkait mekanisme pengembangan usaha PWMP pada 2023.