Kamis 04 May 2023 15:24 WIB

Dukung Harga Cabai Naik, Mendag: Kasihan Petani

Menurut Mendag, petani komoditas cabai justru merasakan kerugian.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pedagang sayur memilah cabai rawit, di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, Rabu (29/3/2023).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pedagang sayur memilah cabai rawit, di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, Rabu (29/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, kondisi harga pangan pada momentum Ramadhan dan Idul Fitri relatif terkendali dan bahkan cenderung menurun. Bahkan, menurut Mendag, petani komoditas cabai justru merasakan kerugian akibat kondisi harga yang terlalu murah.

"Cabai itu justru malah murah. Kalau bisa agak naik. Kalau tidak, kasihan petaninya," ujar Zulkifli di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga

Zulhas menjelaskan, harga cabai di beberapa daerah menginjak Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. Bahkan, kata dia, harga cabai di Papua hanya dibanderol Rp 20 ribu per kilogram. Padahal, menurut Zulhas, harga di Papua bisa mencapai Rp 40 ribu per kilogram.

"Kalau hanya Rp 25 ribu per kilogram pasti petaninya rugi," ujar Zulhas.

Zulkifli menyampaikan, beban produksi petani saat ini cukup tinggi seperti kebutuhan bayar sewa lahan serta pupuk. Sehingga, apabila harga jual terjun bebas justru menimbulkan kerugian.

Menurut Zulhas, harga cabai saat ini masih relatif terkendali. Dia mengatakan, saat ini harga yang naik justru bisa memberikan kompensasi terhadap petani.

"Tidak apa apa kalau naiknya sampai Rp 40 ribu per kilogram. Mengurangi tekor mereka yang kemarin," ungkap Zulhas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement