Kamis 04 May 2023 00:17 WIB

China Sumbang 59 Persen Pasar Kendaraan Listrik

Ekspor mobil China meningkat 87 persen di kwartaal pertama 2023.

Sebuah mobil listrik ES6 dipajang di stan pembuat mobil China NIO, pada Pameran Industri Otomotif Internasional Shanghai ke-20, di Shanghai, China, 19 April 2023.
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Sebuah mobil listrik ES6 dipajang di stan pembuat mobil China NIO, pada Pameran Industri Otomotif Internasional Shanghai ke-20, di Shanghai, China, 19 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Sekretaris Jenderal China Passenger Car Association (CPCA), Cui Dongshu pada Selasa (2/4/2023) mengungkapkan bahwa tren global kendaraan energi baru (NEV) pada tahun 2023 relatif stabil.  Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik  dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle”  (PHEV) atau kendaraan listrik hibrida plug-in disebut sebagai kendaraan energi baru di China dari Januari hingga Maret 2023 terjual di seluruh dunia sebanyak 2,55 juta unit.  

 

Baca Juga

Komposisinya EV menyumbang 70 persen dan PHEV menyumbang 30 persen. Pasar China menyumbang 59 persen dari penjualan ini.

 

Dari jumlah yang terjual tersebut kendaraan komersial hanya menyumbang 3 persen dari NEV dunia dan kendaraan penumpang energi baru sebagai tipe utamanya. Tren kendaraan penumpang energi baru di dunia terus bertambah di tahun 2023, dengan peningkatan year-on-year sebesar 26 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.

 

Meski China menghapus kebijakan subsidi EV pada 1 Januari 2023, penjualan NEV di China masih meningkat sebesar 25 persen pada kuartal pertama (Q1) 2023 dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Cui Dongshu melalui artikelnya yang dipublikasikan Selasa tersebut, mengatakan peningkatan ekspor mobil China pada 2023 juga berkontribusi terhadap pertumbuhan tersebut dan pengembangan industri mobil China. 

 

Pada kuartal pertama 2023, China mengekspor 775 ribu kendaraan, yang setara dengan lebih dari 15 persen total produksi mobil China. Ini mewakili peningkatan volume ekspor sebesar 87 persen dibandingkan dengan kuartal pertama  2022 yang hanya 413 ribu kendaraan yang diekspor.

 

NEV menyumbang 28 persen dari mobil yang diekspor. Misalnya, Perusahaan BYD mengekspor 2.598 EV pada Q1 2022, sedangkan pada Q1 2023, mengekspor 38.722 EV, menandai peningkatan 14 kali lipat. BYD telah menjadi juara penjualan EV teratas di negara-negara seperti Thailand dan Israel pada Q1 2023.

 

Pangsa pasar NEV juga meningkat pesat di seluruh dunia. Pada Q4 2022, NEV menyumbang 17 persen dari total penjualan mobil, sedangkan pada Q1 2023 mencapai 13 persen. Proporsi NEV di China adalah 28 persen, Jerman 18 persen, Norwegia 71 persen, Amerika Serikat 8 persen, dan Jepang 3 persen. Ada perbedaan signifikan dalam proporsi NEV dalam total penjualan mobil di antara negara-negara di seluruh dunia.

 

 

 

sumber : CarNewsChina.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement