REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri perdagangan minyak, pada Selasa (2/5/2023) melaporkan penurunan 3,939 juta barel minyak mentah dalam persediaan AS untuk pekan yang berakhir 28 April. Para analis memperkirakan penurunan satu juta barel untuk minggu tersebut. API juga melaporkan penurunan sebesar 6,083 juta barel pada minggu sebelumnya.
Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari lima persen pada Selasa karena kekhawatiran atas kemungkinan gagal bayar utang AS dan perkiraan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa minggu ini.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun 4 dolar AS atau 5,29 persen, menjadi menetap di 71,66 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli merosot 3,99 dolar AS atau 5,03 persen, menjadi menetap di 75,32 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Pasar minyak anjlok di tengah kekhawatiran resesi, sementara krisis perbankan AS dan pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen tentang potensi gagal bayar AS menambah tekanan pada harga minyak.