Senin 24 Apr 2023 12:43 WIB

China: Seperti Dengan Rusia, Kerja Sama Cina dan Eropa Juga Tanpa Batas

Ada upaya menggunakan hubungan Cina-Rusia untuk merusak hubungan Cina dan Eropa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Lida Puspaningtyas
 Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) menghadiri upacara penandatanganan dokumen mengenai pengembangan lebih lanjut dari kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis antara Rusia dan  China, di Kremlin, di Moskow, Rusia, Selasa (21/3/2023). Presiden China Xi Jinping tiba di Moskow dalam kunjungan tiga hari, yang akan berlangsung dari 20 hingga 22 Maret, menurut lembaga negara Rusia dan China. Xi Jinping mengunjungi Rusia untuk meningkatkan kemitraan bersama dan mengembangkan bidang-bidang utama kerja sama ekonomi Rusia-China.
Foto: EPA-EFE/VLADIMIR ASTAPKOVICH / SPUTNIK / KREM
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) menghadiri upacara penandatanganan dokumen mengenai pengembangan lebih lanjut dari kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis antara Rusia dan China, di Kremlin, di Moskow, Rusia, Selasa (21/3/2023). Presiden China Xi Jinping tiba di Moskow dalam kunjungan tiga hari, yang akan berlangsung dari 20 hingga 22 Maret, menurut lembaga negara Rusia dan China. Xi Jinping mengunjungi Rusia untuk meningkatkan kemitraan bersama dan mengembangkan bidang-bidang utama kerja sama ekonomi Rusia-China.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Duta Besar Cina untuk Uni Eropa Fu Cong mengatakan seperti dengan Rusia, kerja sama Cina dengan Eropa dan negara  lainnya juga "tanpa batas." Dalam wawancara yang dirilis Senin (24/4/2023), ia juga memberikan jaminan netralitas Cina dalam perang di Ukraina.

Tidak diketahui kapan wawancara dengan media Cina, The Paper ini dilakukan. Tapi wawancara itu dipublikasikan setelah Duta Besar Cina untuk Prancis menyampaikan pernyataan kontroversial yang mempertanyakan kedaulatan negara-negara bekas Uni Soviet termasuk Ukraina, di stasiun televisi Prancis, Jumat (21/4/2023) lalu.

Baca Juga

Diplomat-diplomat Uni Eropa mengkritik Cina yang menolak menggambarkan perang Rusia di Ukraina sebagai invasi atau meminta Rusia menarik mundur pasukannya. Beijing juga mendeklarasikan kerja sama "tanpa batas" dengan Rusia beberapa hari sebelum pasukan Rusia melancarkan serangan skala besar ke negara tetangganya.

"Pihak Eropa harus memahami dengan benar referensi 'tidak ada batas atas', persahabatan dan kerja sama antara negara-negara tidak terbatas dan tidak boleh dibatasi, kerja sama Cina-Rusia "tidak terbatas" dan sama juga dengan Cina dan Eropa," kata Fu dalam wawancara tersebut.

Fu memperingatkan "upaya-upaya" menggunakan hubungan Cina-Rusia untuk merusak hubungan Cina dan Eropa. Ia juga membantah tuduhan Cina sudah mengetahui rencana Rusia menginvasi Ukraina sebelum serangan dilakukan atau memasok senjata ke Moskow.

Bulan lalu Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan "sangat amat sulit" bagi Uni Eropa menjaga hubungan kepercayaan dengan Cina bila Cina tidak berkontribusi dalam mencari solusi politik agar Rusia menarik pasukannya dari wilayah Ukraina. "Netralitas dalam menghadapi pelanggaran hukum internasional tidak kredibel," kata Borrell pada awal bulan ini.

Eropa juga mengkritik langkah Cina menggelar latihan angkatan laut dan udara di Selat Taiwan dan sekitar Taiwan. Beijing mengklaim pulau yang dikelola pemerintah demokratis bagian dari wilayahnya. Dalam kolom opini di surat kabar Prancis, Le Journal Du Dimanche, Ahad (23/4/2023) kemarin Borrell mendorong angkatan laut Eropa berpatroli di Selat Taiwan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement