Rabu 19 Apr 2023 15:58 WIB

Astra Siapkan Belanja Modal Rp 24 Triliun pada 2023

Astra mencadangkan dana sekitar Rp 15 triliun untuk rencana investasi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
PT Astra International Tbk (Astra) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra untuk Tahun Buku 2022 pada Rabu (19/4/2023). Salah satu agenda yang dibahas adalah pembagian dividen tunai untuk pemegang saham.
Foto: Republika/Retno Wulandhari
PT Astra International Tbk (Astra) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra untuk Tahun Buku 2022 pada Rabu (19/4/2023). Salah satu agenda yang dibahas adalah pembagian dividen tunai untuk pemegang saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra International Tbk (ASII) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 24 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi yang hanya Rp 14,3 triliun pada 2019. 

Peningkatan alokasi capex ini menunjukkan optimisme perseroan terhadap perekonomian Indonesia yang masih dibayangi ketidakpastian global. Selain capex, perseroan juga mengalokasikan dana khusus untuk investasi maupun akuisisi. 

Baca Juga

"Dari sini bisa merefleksikan bagaimana group Astra di tengah situasi pandemi menuju endemi bahkan di 2021 kami tetap lakukan belanja modal dan juga investasi," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Djony Bunarto Tjondro saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/4/2023). 

Di luar capex, menurut Djony, Perseroan juga mencadangkan dana sekitar Rp 15 triliun untuk rencana investasi. Sehingga total dana yang disiapkan untuk capex dan investasi secara agregat mencapai sekitar Rp 39 triliun. 

Tahun ini, Astra akan fokus mengembangkan core lini bisnis melalui optimalisasi kinerja operasional. Perseroan juga akan memperluas cakupan dengan melakulan investasi yang berkaitan dengan tujuh lini bisnis Astra. 

"Selanjutnya, kami akan berinvestasi di sektor baru yang bisa menjadi kontributor baik dan menjadi mesin pertumbuhan astra jangka panjang," jelas Djony. 

Salah sati lini bisnis perseroan yang akan dikembangkan yaitu Jasa Keuangan. Direktur Perseroan Suparno Djasmin mengungkapkan lini bisnis Jasa Keuangan Astra baru saja masuk sebagai pemegang saham di Bank Jasa Jakarta dengan kepemilikan 49,56 persen. 

Menurut Suparno, bank tersebut nantinya akan diubah menjadi bank digital. "Untuk itu kami akan mengadakan banyak investasi terutama di IT dan digital Bank Jasa Jakarta. Ini sedang kami siapkan untuk bisa segera diluncurkan akhir tahun ini," ujar Suparno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement