REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melanjutkan pengembangan Kawasan Rempang Batam untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja. PT Makmur Elok Graha (MEG) sebagai pengembang Kawasan Rempang akan menyulap kawasan industri ini dengan mengusung energi hijau.
Direktur Utama PT Makmur Elok Graha (MEG) Nuraini Setiawati mengatakan, konsep pengembangan Rempang pada masa akan datang adalah menciptakan kota ramah lingkungan, berkelanjutan, dan tangguh. Konsep ini mencerminkan komitmen terhadap perencanaan dan pembangunan kota yang bertanggung jawab dan berpikiran maju.
Pengembangan Kawasan Rempang, juga tidak lepas dari energi hijau, di mana pengembangan di Pulau Rempang akan berbasis tenaga terbarukan seperti tenaga surya dan energi baru terbarukan yang lain. Dengan menggunakan energi terbarukan di Rempang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon.
"Kita mengusung konsep hijau. Kita selaras dengan dunia bagaimana membangun tapi tidak merusak alam. Jadi, benefit kita 44 persen wilayah kita adalah hijau dari alam untuk alam," kata Nuraini lewat keterangan tertulisnya, Kamis (13/4/2023).
Nuraini menambahkan untuk saat ini sudah ada beberapa investor yang mulai masuk untuk pengembangan energi di wilayah Kawasan Rempang. Adapun investor tersebut berasal baik dari dalam negeri hingga luar negeri.
"Jadi, pertama kita hidupkan energi baru terbarukan. Investor-investor sudah mulai berdatangan ke wilayah kita untuk investasi di wilayah dari sisi PLTS," pungkas dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pengembangan kawasan ini sudah berhenti sejak 1986. Selanjutnya pada 2015, Kawasan Rempang dilakukan percepatan pelaksanaan pengembangannya secara bertahap.
Dia berharap, pengembangan kawasan Batam-Rempang akan mendorong investasi dari Singapura. Airlangga optimistis pengembangan kawasan ini akan menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional.