Kamis 13 Apr 2023 16:59 WIB

PDB Ukraina Tahun 2022 Turun 29,1 persen Akibat Invasi

Angka PDB Ukraina sedikit lebih baik dibandingkan perkiraan pemerintah sebelumnya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Mobil-mobil melintas saat lampu jalan padam di Kyiv (kiev), Ukraina, Selasa, 1 November 2022. Badan Statistik Ukraina mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) Ukraina turun 29,2 persen pada tahun 2022.
Foto: AP Photo/Andrew Kravchenko
Mobil-mobil melintas saat lampu jalan padam di Kyiv (kiev), Ukraina, Selasa, 1 November 2022. Badan Statistik Ukraina mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) Ukraina turun 29,2 persen pada tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Badan Statistik Ukraina mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) Ukraina turun 29,2 persen pada tahun 2022. Ketika Rusia mulai menggelar invasi skala penuh ke negara tetangganya itu.

Angka final PDB tahun 2022 yang diumumkan Kamis (13/4/2023) sedikit lebih baik dibandingkan perkiraan pemerintah sebelumnya yang turun lebih dari 30 persen. Invasi Rusia yang dimulai pada Februari 2022 telah menewaskan puluhan ribu orang.

Baca Juga

Jutaan lainnya terpaksa mengungsi, perang juga menghancurkan industri berat, pembangkit listrik dan sektor pertanian Ukraina. Konflik juga menghilangkan banyak petak tanah di selatan dan timur negara itu.

Saat ini Ukraina hanya memiliki sedikit akses ke pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam yang sangat penting untuk ekspor biji-bijian dan besi. Ekspor utama Ukraina yang mendorong roda ekonomi.

Pemerintah mengatakan pada 2023 kemungkinan PDB akan tumbuh 1 persen karena membaiknya situasi pada sektor transportasi, ritel dan konstruksi. Pada awal tahun ini kementerian ekonomi Ukraina mengatakan pada tahun 2022 ekspor negara itu turun 35 persen dan volume fisik turun 38,4 persen dari tahun sebelumnya.

Invasi juga menurunkan panen biji-bijian pada tahun 2022 menjadi 53 juta ton. Jauh dibawah tahun 2021 yang mencetak rekor sebanyak 86 juta ton.

Produksi besi yang merupakan sektor penting lain bagi perekonomian Ukraina juga turun hingga 71 persen. Setelah beberapa pabrik besar hancur atau diduduki. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement