REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kembalinya kemeriahan Lebaran setelah tiga tahun Covid-19 disambut penuh semangat oleh masyarakat, termasuk bisnis-bisnis yang menjadikan Hari Raya sebagai momen untuk menyemarakkan penjualan. Namun, Lebaran juga menghadirkan tantangan-tantangan yang identik dengan musim liburan, khususnya yang terkait dengan kecukupan staf.
Mekari memberikan tips agar perusahaan tetap beroperasi selama Lebaran, pengaturan presensi dan absensi karyawan yang standby dan cuti menjadi hal yang krusial.
“Bisnis-bisnis sektor yang langsung menyentuh konsumen, seperti restoran, ritel, dan hiburan masyarakat, malah akan kebanjiran konsumen saat libur Lebaran. Sebab itu, mereka harus merencanakan kebutuhan akan karyawan dengan cermat agar bisnis bisa terus beroperasi dan melayani konsumen dengan baik,” ujar Chief Commercial Officer Mekari, Sandy Suryanto dalam keterangan tulis, Senin (10/4/2023).
Menurutnya teknologi pun hadir untuk membantu bisnis, mulai dari mengatur rotasi karyawan hingga melayani konsumen secara virtual, selama Lebaran. “Bahkan, teknologi bisa membantu bisnis untuk mempererat silaturahmi dengan konsumen sehingga konsumen semakin setia dengan bisnis tersebut,” ucapnya.
Berdasarkan pengalaman dalam membantu bisnis untuk menumbuhkan performa, Sandy membagikan tips bagaimana bisnis, dengan dukungan teknologi, bisa menjadikan Hari Raya sebagai sumber berkah, sebagai berikut:
1. Rotasi karyawan
Bisnis harus terlebih dulu memperkirakan seberapa sibuk mereka nantinya saat Lebaran agar dapat menyesuaikan dengan rotasi cuti karyawan bagian back-end dan front-end. Di sini, solusi digital untuk manajemen personalia bisa membantu bisnis dengan mensinkronisasi secara otomatis jadwal cuti dan lembur ratusan karyawan yang tersebar di berbagai cabang sehingga tidak ada kekosongan orang.
“Solusi digital juga bisa mengirimkan memo internal ke semua karyawan agar mereka selalu mendapat informasi terbaru mengenai jadwal kerja maupun libur,” ucapnya.
2. Siapkan bonus lembur
Bisnis harus memberikan bonus sebagai insentif agar karyawan bersedia mengambil shift Lebaran. Maka demikian, bisnis juga harus memperhitungkan anggaran untuk menutupi pengeluaran ekstra terkait apresiasi tersebut.
Untuk memudahkan penghitungan, bisnis bisa memanfaatkan solusi digital yang mengkoneksikan jadwal shift divisi human resources dengan pencatatan payroll di divisi keuangan sehingga bonus dapat dihitung dan dikirim secara otomatis.
“Bisnis juga bisa menjadwalkan pengiriman gaji dan slip gaji agar menghindari telat bayar saat karyawan yang sedang ber-Lebaran membutuhkan dana,” ucapnya.
3. Pertahankan kualitas layanan konsumen
Bisnis, khususnya yang harus melayani pertanyaan konsumen sepanjang 24 jam dan tujuh hari, perlu mengatur ketersediaan customer service saat Lebaran supaya kualitas pelayanan tetap terjaga walau di tengah liburan. Solusi yang terintegrasi ke ragam kanal komunikasi termasuk ekosistem Meta (Facebook, Instagram, dan WhatsApp), akan mempermudah tim customer service untuk melayani konsumen karena semua percakapan dapat dipantau dan dibalas melalui satu dasbor tersentralisasi.
4. Tingkatkan loyalitas konsumen
Lebaran adalah momen yang sempurna bagi bisnis berbagi kebaikan dengan konsumen. Perusahaan bisa mengirim ucapan Hari Raya, termasuk memberikan kode voucher diskon, lewat berbagai kanal, seperti WhatsApp, ke konsumen yang merayakan Idul Fitri.
Jika dirancang dengan kreatif, maka kampanye pemasaran selama Hari Raya akan membuat konsumen semakin bahagia di hari yang spesial sehingga meningkatkan loyalitas mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
