REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding pangan atau ID Food berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi bersama petani tebu untuk stabilitas rantai pasok gula dalam negeri. Komisaris Independen PT RNI (Persero)/ID FOOD Arie Sujito mengatakan disamping merealisasikan penugasan gula, perlu keseimbangan antara penugasan pemerintah dengan program kemitraan petani secara berkelanjutan yang memproduksi komoditas gula lokal.
“Kemitraan itu penting, ID FOOD sedang berupaya untuk terus memperkuat jaringan kemitraan sebagai pilar strategis industri gula,” ujar Arie dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/4/2023).
Arie mengatakan bahwa pentingnya kemitraan dengan petani, karena petani khususnya petani tebu merupakan subjek penting didalam industri gula, dan tebu sebagai bahan dasar Industri gula membutuhkan partisipasi dari petani yang terorganisir melalui penyesuaian agenda-agenda yang strategis yang dilakukan pemerintah maupun BUMN Pangan ID FOOD yang diberikan mandat dari pemerintah untuk penyelenggaraan gula maupun pangan secara nasional.
Atas dasar itu, upaya untuk meningkatkan kualitas kemitraan terus menjaga kualitas produksi petani tebu melalui pembinaan, pendampingan dan komitmen yang lain agar petani memiliki ikatan yang kuat bersama ID FOOD.
“Tantangan ini akan memberi pesan penting kepada publik bahwa kita perlu optimis untuk merespon soliditas ini sebagai salah satu pilar dalam penguatan pangan ke depan,” tambah Arie.
Menurutnya kemitraan petani dirancang untuk menciptakan ekualitas dan paradigma baru yang didorong oleh negara untuk menciptakan fairness dalam memenuhi hak pemangku kepentingan. “Program kemitraan petani dengan melibatkan BUMDes dapat menjadikan masyarakat petani sebagai subjek strategis dan untuk mewujudkan kesejahteraan petani,” jelas Arie.
Pendekatan kemitraan selama ini telah berhasil mendorong pemberdayaan petani, BUMDes dan produktivitas industri gula yang satu sama lain bisa saling menopang. Tantangan lainnya adalah bagaimana memperkuat kemitraan supaya tujuan kesejahteraan bersama petani, BUMDes dan pabrik gula akan bersinergi, dan menjadi bagian dari cita–cita nasional kita sekaligus berkontribusi mendorong kedaulatan pangan khususnya industri gula yang ditopang oleh produktivitas petani tebu.
Program kemitraan petani dengan pendekatan empowerment dapat menjadikan masyarakat petani sebagai subjek strategis dan untuk kesejahteraan petani.
“Mari dudukkan kemitraan petani pada value sesungguhnya dengan mengoptimalkan interaksi dengan para petani, peningkatan pemberdayaan, desain implementatif masyarakat petani kepada yang belum bergabung,” katanya.