REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menyebutkan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) khususnya ke tiga provinsi baru sudah kembali normal, setelah beberapa waktu lalu mengalami kendala karena kondisi keamanan.
Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku I Ketut Permadi Aryakumara di Jayapura, Papua, Senin (10/4/2023), mengatakan, pihaknya meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan TNI/Polri serta pemerintah setempat guna mengetahui kondisi di daerah tersebut.
"Kini kondisi keamanan di Papua Pegunungan sudah relatif stabil sehingga penyaluran BBM yang kemarin sempat mengalami kendala karena kondisi keamanan, kini sudah berjalan dengan normal," kata dia.
Menurut Permadi, dengan meningkatkan kerja sama dengan semua pihak, dapat membantu Pertamina dalam menyalurkan BBM satu harga di wilayah tiga provinsi daerah otonom baru di wilayah itu. Pertamina berharap juga koordinasi dan kerja sama dari semua pihak, termasuk ke aparat keamanan dapat membantu memastikan kelancaran distribusi energi terjaga hingga ke wilayah-wilayah tersebut.
Selain itu, Pertamina menyatakan untuk 2023 ada tambahan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) BBM satu harga di tiga provinsi baru dengan total ada 12 titik. Detil wilayah target BBM satu harga pada 2023 di wilayah kerja kami Papua Maluku ada 36 titik, terbagi 14 di Maluku dan Maluku Utara, kemudian di Papua Barat dan Papua Barat Daya itu 10 kemudian di Papua dan daerah otonom baru itu totalnya ada 12 titik yang ditargetkan akhir tahun bisa beroperasi.
Dia menambahkan kini 36 titik SPBU BBM satu harga sedang berjalan yang mana ditargetkan selesai akhir 2023 sehingga akan membantu meratakan distribusi BBM ke daerah-daerah tersebut.