REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, selain lintasan Merak-Bakauheni yang menjadi favorit dalam layanan Angkutan Lebaran, lintasan Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Jawa dan Bali diperkirakan juga akan mengalami peningkatan arus kendaraan dan penumpang. "Lintasan Ketapang-Gilimanuk ini juga favorit kedua, mengingat selain arus mudik dari Bali ke Jawa, berbarengan juga dengan arus liburan ke Pulau Dewata. Tidak hanya arus berangkat atau mudik, tetapi juga arus baliknya," ujar Ira dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (8/4/2023).
Data mencatat, di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Bali, puncak arus mudik Lebaran 2023 akan terjadi pada H-2 dengan jumlah produksi mencapai 19.827 unit kendaraan yang ekivalensinya setara dengan 11.222 unit kendaraan kecil. Prediksi produksi tersebut lebih tinggi 4,47 persen dari realisasi puncak mudik Lebaran 2022.
Ira mengatakan produksi puncak arus balik Lebaran 2023 di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang diprediksi akan terjadi pada H+2 dengan jumlah produksi mencapai 13.074 unit kendaraan yang ekivalensinya setara dengan 8.691 unit kendaraan kecil. Prediksi produksi tersebut lebih tinggi 10,6 persen dari Realisasi Puncak Balik Lebaran 2022.
"ASDP Cabang Ketapang memastikan sarana dan prasarana pelabuhan telah siap dalam menghadapi layanan Angkutan Lebaran 2023," ujar Ira.
Ada tujuh pasang unit dermaga dan 45 unit kapal siap operasi di lintasan ini. Adapun kapasitas parkir yang tersedia total 1.264 kendaraan di Ketapang, serta 1.371 kendaraan di Gilimanuk.
Untuk antisipasi kendala antrean kendaraan roda dua yang memanjang, sambung Ira, ASDP berencana melakukan rekayasa jalan khusus truk dan sepeda motor. Selain itu, juga sudah disiapkan sejumlah tenda di beberapa buffer zone dan area tampung, serta tollgate dengan jumlah yang memadai.