Jumat 07 Apr 2023 11:15 WIB

Pertamina Internasional Shipping Tata Strategi Jelang IPO di 2025

Ekspansi pasar di luar Pertamina menjadi fokus perusahaan saat ini.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
PT Pertamina International Shipping (PIS). PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) anak usaha PT Pertamina (Persero) menyusun langkah strategis untuk melantai di bursa pada 2025.
Foto: Pertamina
PT Pertamina International Shipping (PIS). PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) anak usaha PT Pertamina (Persero) menyusun langkah strategis untuk melantai di bursa pada 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) anak usaha PT Pertamina (Persero) menyusun langkah strategis untuk melantai di bursa pada 2025.

Direktur Utama PIS Yoki Firnandi mengatakan perusahaan akan melakukan banyak ekspansi bisnis dan juga penambahan aset kapal untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan jangkauan pasar yang lebih luas maka bisa meningkatkan valuasi aset perusahaan.

Baca Juga

"Saat ini kami sudah bermitra dengan perusahaan strategis yaitu NYK. Perusahaan kapal terbesar di dunia. Ini bisa meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis PIS ke depan," ujar Yoki saat temu media, Kamis (6/4/2023) malam.

Yoki menjelaskan, pengembangan aset dan pasar perlu dilakukan perusahaan. Perusahaan tak hanya bisa bergantung pada bisnis layanan kapal dari Pertamina saja. Ekspansi pasar di luar Pertamina menjadi fokus perusahaan saat ini.

"Kita harus berani untuk mempunyai portofolio yang lebih besar. Ada banyak potensi pasar yang belum dikelola. Untuk itu, kenapa kami membuka kantor hingga Dubai, Singapura untuk bisa lebih dikenal oleh pasar," ujar Yoki.

Yoki juga menjelaskan perusahaan akan mengupayakan pertumbuhan pendapatan. Salah satu langkahnya adalah penambahan aset. Hingga 2025 mendatang perusahaan mentargetkan akan menambah 26 kapal lagi.

Direktur Operasional PIS Brilian Perdana merinci penambahan kapal ini akan dilakukan bertahap oleh perusahaan. Jenis penambahan kapal juga akan beragam, tak hanya kapal pengakutan untuk minyak saja tetapi juga untuk Petrokimia dan pengakutan LNG.

"Ini akan dilakukan bertahap. Hingga 2025 mendatang kami targetkan akan ada 26 kapal baru yang kami miliki," kata Brilian.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement