Jumat 31 Mar 2023 11:37 WIB

TLDN Raup Pendapatan Rp 3,61 Triliun Sepanjang 2022

Pendapatan TLDN didorong oleh penjualan crude palm oil.

Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit. PT Teladan Prima Agro Tbk (Kode Saham: TLDN) meraup pendapatan sepanjang 2022 sebesar Rp 3,61 triliun atau tumbuh 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Teladan Prima Agro Tbk (Kode Saham: TLDN) meraup pendapatan sepanjang 2022 sebesar Rp 3,61 triliun atau tumbuh 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan TLDN pada tahun lalu berasal dari dua sumber utama, yakni pendapatan dari penjualan crude palm oil (CPO) sebesar Rp 3,29 triliun berasal atau naik 22,6 persen year on year (yoy).

Kenaikan ini didorong karena meningkatnya volume penjualan sebesar 29.417 ton dan peningkatan harga jual sebesar 10,3 persen secara tahunan. Selain itu, pendapatan sebesar Rp 319,37 miliar dari penjualan palm kernel (PK), sejalan dengan volume penjualan PK yang meningkat sebesar 8.574 ton diikuti oleh peningkatan harga jual sebesar 4 persen yoy.

Baca Juga

"Hal ini disebabkan kenaikan volume penjualan CPO dan PK serta lebih tingginya harga jual rata-rata CPO pada Rp 11.265 per kg dan harga jual PK pada Rp 6.648 per kg," kata Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana dalam keterangan resmi, Jumat (31/3/2023).

Sementara itu, TLDN juga mencatat realisasi earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) sampai dengan akhir Desember 2022 sebesar Rp 1,15 triliun dengan margin EBITDA sebesar 31,7 persen. Lalu, pada periode yang sama, TLDN mencatatkan realisasi laba bersih senilai Rp 573,98 miliar, tumbuh 9,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kinerja keuangan kami yang positif ini membuat total aset Perseroan terus meningkat. Per 31 Desember 2022 total aset TLDN mencapai Rp 5,2 triliun tumbuh 14,3 persen dan total liabilitas perseroan per 31 Desember 2022 Rp 3,03 triliun atau lebih rendah 4,4 persen dibandingkan per 31 Desember 2021," ujar Wishnu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement