Jumat 31 Mar 2023 05:57 WIB

DOID Pertegas Komitmen ESG lewat Kolaborasi dengan Torajamelo

Anak usaha DOID, yaitu BIRU investasi senilai Rp 7,5 miliar ke Torajamelo

PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), anak usaha dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menandatangani kerja sama dengan Torajamelo, lini bisnis penyedia berbagai kebutuhan gaya hidup, pemenang sertifikasi B Corp yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan dan mendukung pemberdayaan masyarakat adat, khususnya perempuan. Kerja sama ini fokus pada upaya mendorong pertumbuhan usaha di bidang lingkungan dan kewirausahaan sosial.
Foto: dok istimewa
PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), anak usaha dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menandatangani kerja sama dengan Torajamelo, lini bisnis penyedia berbagai kebutuhan gaya hidup, pemenang sertifikasi B Corp yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan dan mendukung pemberdayaan masyarakat adat, khususnya perempuan. Kerja sama ini fokus pada upaya mendorong pertumbuhan usaha di bidang lingkungan dan kewirausahaan sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), anak usaha dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menandatangani kerja sama dengan Torajamelo, lini bisnis penyedia berbagai kebutuhan gaya hidup, pemenang sertifikasi B Corp yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan dan mendukung pemberdayaan masyarakat adat, khususnya perempuan. Kerja sama ini fokus pada upaya mendorong pertumbuhan usaha di bidang lingkungan dan kewirausahaan sosial.

Melalui kerja sama ini, BIRU melakukan investasi berdampak positif dengan berkomitmen untuk memberikan dana dalam bentuk utang yang dapat dikonversi menjadi saham (convertible debt) senilai Rp 7,5 miliar yang akan dimanfaatkan untuk ekspansi bisnis, meningkatkan dampak sosial dan biaya operasional AHANA.

AHANA berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti cahaya yang tidak pernah padam. AHANA merupakan platform penyedia merek lokal yang dikurasi dengan mengedepankan keberlanjutan lingkungan oleh TORAJAMELO. 

Dalam perjalanannya Torajamelo telah melakukan kerjasama dengan sejumlah perusahaan untuk menghadirkan cinderamata lokal berkualitas yang mengedepankan dampak positif bagi lingkungan. Kehadiran AHANA diharapkan dapat memperluas kolaborasi dengan pihak yang memiliki kesamaan visi terhadap pengembangan produk-produk tradisional yang berkualitas dan mendukung prinsip kelestarian lingkungan hasil buatan wirausaha perempuan Indonesia untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas. 

AHANA juga berencana meluncurkan re:mello yang merupakan inisiatif untuk membantu perusahaan dalam memajukan agenda sirkular. Berangkat dari kesamaan visi untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan komunitas lokal sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan atau inisiasi Environmental, Social and Governance (ESG).

Sementara Direktur Utama PT Delta Dunia Makmur Tbk, Ronald Sutardja mengungkapkan rasa antusiasnya terhadap kerja sama antara BIRU dan TORAJAMELO. “Komitmen terhadap prinsip ESG telah menjadi bagian tidak terpisahkan sejak perusahaan berdiri dan komitmen ini juga kami pastikan dijalankan di seluruh anak usaha kami, terutama BIRU, yang berfokus pada bidang lingkungan dan kewirausahaan sosial," ucap dia.

Dukungan yang diberikan kepada Torajamelo merupakan wujud nyata komitmen terhadap akselerasi ESG baik dari sisi lingkungan berkelanjutan serta dampak sosial termasuk mendukung pemberdayaan perempuan di Indonesia, terutama di daerah-daerah di mana pengembangan kapasitas dan akses ke pasar masih terbatas. Ia berharap bantuan yang diberikan bukan saja mendukung

pengembangan wirausaha perempuan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan keluarga, namun juga mendukung kelestarian lingkungan. 

"Dengan demikian, kami dapat meningkatkan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar dan komunitas.”

Delta Dunia sebelumnya telah mendukung pemberdayaan komunitas perempuan melalui Wifepreneur yang dibina oleh anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA). Program Wifepreneur memberikan kesempatan kepada para istri karyawan dan karyawan perempuan BUMA untuk mengembangkan kompetensi yang diperlukan untuk menjadi wirausaha yang berdaya saing. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement