Jumat 24 Mar 2023 19:08 WIB

Luhut Minta Keringanan Visa untuk WNI ke Korea Selatan

Menko Marves melaksanakan pertemuan bilateral dengan Korsel.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-Ho di Korea Selatan (Korsel).
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-Ho di Korea Selatan (Korsel).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-Ho di Korea Selatan (Korsel).

Dalam pertemuan ini, berbagai kerja sama dibahas. Salah satunya mengenai kemudahan visa bagi wisatawan Warga Negara Indonesia (WNI) ke Korsel dengan paspor elektronik atau e-paspor.

Baca Juga

“Dalam hal ini, kami ingin membahas kemungkinan Korea untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan Visa on Arrival bagi WNI yang bepergian dengan paspor elektronik (e-paspor), karena Indonesia sudah mendapatkan fasilitas ini dari Jepang,” kata Luhut melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/3/2023).

Luhut memaparkan, dalam pertemuan yang sekaligus memperingati 50 tahun hubungan Indonesia-Korea Selatan ini, serta untuk memperkuat kerja sama investasi dan bisnis kedua negara, kemudahan perjalanan bagi wisatawan WNI maupun wisawatan Korea untuk pertukaran kunjungan baik tujuan bisnis, kerja, dan liburan menjadi sangat penting. Oleh sebab itu dirinya berharap besar mengenai pertimbangan visa ini.

Selain membahas visa, Luhut juga menyampaikan bahwa sebagai negara yang saling melengkapi satu sama lain, Indonesia dan Korea perlu meningkatkan kerja samanya dalam berbagai investasi di antaranya pengembangan industri kendaraan listrik (EV).

“Kita perlu melanjutkan perbincangan kita untuk memfasilitasi investasi perusahaan Korea Selatan dalam membangun seluruh rantai produksi EV di Indonesia, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah yang kita miliki,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement