REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I memproyeksikan pergerakan penumpang angkutan Lebaran 2023 di 15 bandara yang dioperasikan perseroan akan mencapai 3,38 juta orang.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam diskusi di Jakarta, Selasa (21/3/2023), mengatakan angka tersebut dihitung untuk periode angkutan Lebaran periode 15-30 April 2023 mengacu pada jumlah rata-rata harian penumpang yang dilayani sebelumnya.
"Kami menyiapkan skenario optimis, moderat, dan pesimis. Di angka optimis ini, hitungan kita, kita layani selama 16 hari itu 3.386.252 penumpang atau rata-rata 211.641 penumpang per hari," katanya.
Faik menjelaskan pada periode 1-13 Maret 2023, ada total 180.689 penumpang yang diangkut di bandara AP I per harinya. Angka tersebut mencakup 89 persen dari jumlah rata-rata harian penumpang yang diangkut dibandingkan pada 2019.
"Jadi, ini sudah hampir mendekati normal di tahun 2019," katanya.
Namun, meski sudah mendekati angka pergerakan penumpang sebelum pandemi COVID-19, Faik mengungkapkan kenaikan trafik penumpang di angkutan udara masih terkendala keterbatasan jumlah pesawat yang dioperasikan.
Ia menjelaskan sebagai gambaran, pada 2019 ada sekitar 660 pesawat yang dioperasikan sebagai angkutan Lebaran. Namun, untuk Lebaran tahun ini, jumlah pesawat yang akan dioperasikan hanya 412 pesawat.
"Memang masih di bawah kondisi normal sebelum pandemi. Kalau masalah lack of aircraft (kekurangan pesawat) ini bisa diatasi, mungkin tahun ini kita bisa normal," tuturnya.
AP I memproyeksi puncak arus mudik akan terjadi pada 18 April 2023 dan puncak arus balik terjadi pada 26 April 2023. Namun, dengan catatan prediksi tersebut tanpa ada perubahan pada penetapan hari raya Idul Fitri yang jatuh pada 22-23 April 2023.