Rabu 15 Mar 2023 17:38 WIB

Covid-19 Mereda, Kimia Farma Fokus ke Produk Tingkat Insidensi Tinggi

Meredanya pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan pendapatan Kimia Farma.

PT Kimia Farma Tbk akan kembali fokus mengembangkan produk dengan incidence rate (tingkat insidensi) tinggi di Indonesia yaitu tuberkulosis, diabetes dan jantung atau kardiovaskular setelah pandemi COVID-19 mereda.
Foto: istimewa
PT Kimia Farma Tbk akan kembali fokus mengembangkan produk dengan incidence rate (tingkat insidensi) tinggi di Indonesia yaitu tuberkulosis, diabetes dan jantung atau kardiovaskular setelah pandemi COVID-19 mereda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kimia Farma Tbk akan kembali fokus mengembangkan produk dengan incidence rate (tingkat insidensi) tinggi di Indonesia yaitu tuberkulosis, diabetes dan jantung atau kardiovaskular setelah pandemi COVID-19 mereda. Direktur Portfolio, Produk, dan Layanan PT Kimia Farma Tbk Jasmine Karsono mengatakan sejatinya perusahaan memang telah memiliki portofolio pengembangan produk-produk tersebut sebelum pandemi COVID-19 melanda.

"Dengan adanya COVID-19 memang kita jadi lebih fokus ke produk COVID-19 pada saat itu tapi sekarang kita meneruskan lagi pengembangan untuk produk yang tiga itu, yaitu tuberculosis, diabetes dan untuk kardiovaskular," katanya dalam Ngopi BUMN: Ketahanan Pangan dan Kesehatan Menjelang Ramadhan di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Baca Juga

Jasmine mengakui menurunnya kasus COVID-19 berdampak pula pada penurunan pendapatan. Ia tidak menampik adanya tambahan pemasukan dari penjualan produk terkait COVID-19 .

Ia menyebut dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pun elemen COVID-19 telah dikeluarkan sehingga diharapkan kinerjanya akan tetap sama atau bahkan lebih baik. Di sisi lain, Jasmine mengatakan perusahaan juga akan fokus untuk mendorong pengembangan produk-produk vitamin, mineral dan suplemen (VMS) ke depannya.

 

"Karena orang sekarang mau lebih banyak sehat sehingga mereka tidak mau cepat sakit, tetap jaga imunitas, dan itu yang jadi penopang kita untuk menambah revenue (pendapatan) kami," ungkapnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih terus berkomunikasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait rencana pencabutan status pandemi COVID-19 di Indonesia seiring dengan terus meredanya kasus tersebut di Tanah Air.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement