REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memastikan struktur utang luar negeri (ULN) Indonesia tetap sehat yang didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan ULN Indonesia pada Januari 2023 sebesar 404,9 miliar dolar AS tetap terkendali.
"Ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,3 persen, sedikit meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,1 persen," kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (14/3/2023).
Selain itu, Erwin menjelaskan struktur ULN Indonesia yang sehat juga ditunjukkan oleh ULN yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang. Khususnya dengan pangsa mencapai 87,4 persen dari total ULN.
Sementara itu, ULN swasta juga melanjutkan tren kontraksi pertumbuhan. "Posisi ULN swasta pada Januari 2023 tercatat sebesar 201,2 miliar dolar AS atau secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 1,5 persen yang melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,8 persen," ujar Erwin.
Erwin memerinci, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan pada Januari 2023 mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen secara tahunan yang lebih rendah dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,5 persen. Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan mengalami kontraksi 3,1 persen yang lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,7 persen.
Berdasarkan sektor ekonomi, Erwin mengatakan ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, industri pengolahan, pengadaan listrik, gas, uap atau air panas, dan udara dingin. Selain itu juga pertambangan dan penggalian dengan pangsa mencapai 77,6 persen dari total ULN swasta.
"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,2 persen terhadap total ULN swasta," ungkap Erwin.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Erwin memastikan Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi. Khususnya dalam pemantauan perkembangan ULN yang didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," ucap Erwin.