REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukalapak dan Yayasan Bakti Barito hari ini menandatangani nota kesepahaman tentang kolaborasi untuk meningkatkan pemahaman para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mitra Bukalapak tentang pentingnya pemilahan dan pengelolaan serta daur ulang sampah termasuk sampah organik dan anorganik.
Presiden Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan, Bukalapak berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional.
Ia mengaku senang Bukalapak dapat berkolaborasi dengan Yayasan Bakti Barito yang sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai pengelolaan dan daur ulang sampah.
"Ini adalah kesempatan istimewa bagi para mitra untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk ditinggali oleh kita dan generasi penerus kita di masa depan," kata Teddy dalam siaran pers pada Selasa (14/3/2023).
Kolaborasi ini ditujukan untuk mendukung para mitra Bukalapak menerapkan konsep ekonomi sirkular melalui pengelolaan dan pemanfaatan sampah, kata Teddy.
Bukalapak dan Yayasan Bakti Barito akan berkolaborasi dalam menyelenggarakan rangkaian pelatihan mengenai pemilihan, pengelolaan, dan daur ulang sampah untuk para mitra Bukalapak, menyediakan fasilitas pengolahan kompos di area warung mitra Bukalapak, serta pengubahan sampah organik dan anorganik menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan kembali seperti pakan ternak, pupuk organik untuk sampah organik, dan berbagai benda daur ulang hasil pengolahan sampah anorganik.
Awal kerja sama ini akan menyasar ke Mitra Bukalapak yang berada di Garut dan Tasikmalaya (Jawa Barat) dan Jakarta. Ke depannya akan dilakukan perluasan program ke seluruh Indonesia.
Demi memperluas dampak dari kerja sama antara Bukalapak dan Yayasan Bakti Barito, sebanyak lebih dari 21 ribu siswa SMK-SMK yang dibina oleh Yayasan Bakti Barito juga akan bisa mempelajari beragam kelas pengembangan teknologi digital dari Microsoft dan kelas belajar jualan online dari Bukalapak melalui platform Akademi Jagoan.
Executive Director Yayasan Bakti Barito Fifi Setiawaty Pangestu mengatakan, Yayasan Bakti Barito akan berbagi pengalaman kepada para mitra Bukalapak terkait pentingnya pemilahan dari sumbernya dan pengelolaan serta daur ulang sampah. "Harapan kami adalah agar kolaborasi ini memberikan nilai tambah yang baik bagi para Mitra Bukalapak dalam menjalankan usahanya sehari-hari," kata Fifi.
Sampah di Indonesia merupakan salah satu masalah lingkungan yang cukup serius. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah setiap tahunnya, atau sekitar 175.000 ton setiap harinya.
Pengelolaan sampah yang tepat dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Menurut laman Indonesia.go.id-Membenahi Tata Kelola Sampah Nasional (23 Februari 2021), dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, setiap orang di Indonesia rata-rata menghasilkan 0,68 kg sampah per hari.
Oleh karena itu, apabila dapat mengelola sampah mandiri secara tepat, 15,2 juta mitra Bukalapak yang terdiri dari pemilik warung, kios pulsa, dan usaha kecil lainnya, diharapkan mampu mereduksi sampah tidak terkelola hingga 3,7juta ton per tahun.