REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan, banyak kopi asal Indonesia yang memiliki harga fantastis di toko kopi dunia. Bahkan berdasarkan harga di gelaran One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture di 10 negara, harga rata-rata kopi Indonesia mencapai Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu per kilogram.
"Potensi kopi yang cukup besar ini perlu ditingkatkan untuk memantik kesejahteraan petani dan masyarakat luas," ujar SYL saat menghadiri Social Creative Coffee Expo sekaligus Launching Kopi Komandan yang digelar di Trans Studio Makasar, Ahad (12/3/2023).
Ia mengatakan acara seperti Social Creative Coffe Expo di Makassar harus rutin dilakukan untuk mengangkat produk kopi nasional. Karena, saat ini yang harus terus didorong adalah adanya upaya serius dan dukungan penuh dari semua pihak untuk memperkuat akselerasi ekspor.
"Kita tentu saja melihat sudah makin dikenalnya branding Kopi Arabika Toraja dan Kopi Arabika Kalosi Enrekang dan Kopi Arabika Bantaeng yang telah memiliki sertifikasi Indikasi Geografis (kekhasan produk disuatu tempat). Dan sekarang yang kita butuhkan adalah branding yang terukur dan keberlanjutan, seperti Kopi Komandan yang telah memiliki branding dan hak atas kekayaan intelektual," katanya.
SYL juga mentargetkan pasar penjualan kopi adal Indonesia tersebar di seluruh di dunia. Salah satu kopi yang disukai para penikmat kopi di dunia berasal dari wilayah Sulawesi Selatan. Sebagai pintu gerbang Indonesia bagian timur, Sulawesi Selatan memiliki banyak kopi unggulan yang tersebar di wilayah Toraja, Enrekang, Wajo, Parepare sampai kopi Malakaji yang sudah terkenal ke seluruh dunia. Oleh karenanya, ia berharap, ada upaya serius dan dukungan penuh dari semua pihak untuk memperkuat akselerasi ekspor.
"Di pikiran saya untuk lima tahun ke depan tidak ada warung kopi di dunia yang terbesar di dunia di semua negara yang tidak ada kopi Indonesianya. Jadi tidak ada cafe kopi di dunia yang tidak ada kopi torajanya, kopi enrekangnya, kopi malakajinya dan kopi pareparenya," kata dia.
Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nuralamsyah mengatakan acara Social Creative Coffe Expo di Makassar bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk kopi di Sulawesi Selatan yang memiliki berbagai macam cita rasa khas yang berasal dari kabupaten sentra kopi. Acara tersebut juga sebagai ajang mengakselerasi promosi produk kopi nasional agar lebih dikenal lagi secara luas.
"Kami harapkan melalui kegiatan ini tidak hanya adanya jual beli tetapi akan terbangun kemitraan antara petani dan pelaku usaha dalam penyerapan produk kopi dengan harga yang remuneratif dan berlangsung secara konsisten dan berkelanjutan," katanya.
Dalam kegiatan ini, Andi Nur mengatakan ada lebih dari 250 orang yang hadir dan terdiri dari para petani, pelaku usaha kopi di Sulawesi Selatan dan beberapa provinsi sentra kopi nasional. Melalui acara ini, kata dia, pemerintah mentargetkan jumlah pengunjung selama dua hari bisa mencapai 1.000 orang.
"Kami juga melaunching merek Kopi Komandan yang hak kekayaan intelektualnya milik Ditjen Perkebunan. Ke depan, kopi komandan menjadi merk yang digunakan dalam mempromosikan kopi- kopi terbaik daerah di seluruh Indonesia. Kopi komandan didesain menjadi sarana promosi produk kopi dengan berbagai varian special yang memiliki kekhasan daerah," jelasnya.