REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pemerintah Belanda pada Rabu (8/3/2023) mengatakan pihaknya merencanakan pembatasan baru pada ekspor teknologi semikonduktor untuk melindungi keamanan nasional. Belanda bergabung dengan upaya AS untuk mengekang ekspor chip ke China.
Pengumuman tersebut menandai langkah konkret pertama oleh Belanda untuk mengadopsi aturan yang didesak oleh Washington untuk melumpuhkan industri pembuatan chip China dan memperlambat kemajuan militernya.
AS pada Oktober memberlakukan pembatasan ekspor besar-besaran pada pengiriman alat pembuat chip Amerika ke China. Tetapi agar pembatasan tersebut efektif, diperlukan pemasok utama lainnya di Belanda dan Jepang, yang memproduksi teknologi pembuatan chip utama, untuk menyetujuinya.
Negara-negara sekutu telah melakukan pembicaraan tentang masalah ini selama berbulan-bulan.
Menteri Perdagangan Belanda Liesje Schreinemacher mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah surat kepada parlemen. Ia mengatakan pembatasan akan diberlakukan sebelum musim panas.
Suratnya tidak menyebutkan China, mitra dagang utama Belanda, juga tidak menyebut ASML Holding NV ASML.AS, perusahaan teknologi terbesar di Eropa dan pemasok utama produsen semikonduktor.