REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEa) mencatat transaksi e-commerce sebesar Rp 227,8 triliun sepanjang 2022. Adapun realisasi ini naik 22,1 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Ketua Umum idEa Bima Laga mengatakan tingginya transaksi e-commerce didorong event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
“Khusus transaksi Harbolnas berhasil Rp 22,7 triliun atau naik sebesar 26 persen dibandingkan 2021. Peningkatan 44 persen khusus produk lokal,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (8/3/2023).
Menurutnya Harbolnas menjadi wadah para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya. Pendapatan lokal produk pada Harbolnas 2022 sebesar Rp 10 triliun atau naik dibanding 2021 sebesar Rp 8,1 triliun.
“Live Shopping menjadi paling banyak dilakukan saat transaksi Harbolnas kemarin. Ini juga didukung pemerintah yang mempunyai gerakan dukung produk Indonesia,” ucapnya.
Bima memerinci volume transaksi jumlah pesanan barang sebanyak 1,74 juta. Sementara, transaksi uang elektronik sebesar Rp 185,7 triliun atau naik 40,6 persen secara tahunan.
Ke depan, pihaknya optimistis industri e-commerce akan tumbuh pada 2023 di tengah isu resesi ekonomi. Hal ini diperkuat dengan gaya hidup masyarakat yang sudah terbiasa berbelanja online.