REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkatkan porsi investor perempuan di pasar modal Indonesia. Hal ini sebagai bagian dari upaya BEI untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui kesetaraan gender.
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Risa Effennita Rustam menyampaikan, berdasarkan data, kesenjangan antara tingkat literasi dengan inklusi keuangan perempuan tercatat sebesar 33,6 persen. Angka ini lebih rendah dibanding kesenjangan pada laki-laki sebesar 37,2 persen.
Data ini mencerminkan perempuan yang menggunakan produk jasa keuangan lebih banyak yang sudah memahami fungsi dan risiko dalam penggunaannya dibanding laki-laki. Menurut Risa, hal tersebut menjadi potensi yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan partisipasi perempuan di pasar modal.
"Hal tersebut tentu menjadi peluang lebih baik untuk semakin meningkatkan pemahaman berinvestasi dan memperbesar porsi investor perempuan di pasar modal Indonesia," kata Risa di acara HERSHARE yang disiarkan secara secara virtual, Selasa (7/3/2023).
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Januari 2023 tingkat partisipasi perempuan sebagai investor di pasar modal baru mencapai 37,5 persen dari total investor pasar modal. Untuk meningkatkan partisipasi perempuan di pasar modal, BEI bersama KSEI dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menggelar rangkaian acara HERSHARE 2023.
Penyelenggaraan HERSHARE bertujuan untuk meningkatkan literasi pasar modal syariah di masyarakat, khususnya bagi perempuan. Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah investor syariah serta memperkuat peranan pasar modal syariah Indonesia.
Berdasarkan data yang dihimpun dari anggota bursa penyedia layanan Sharia Online Trading System atau AB SOTS, dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak 2018, jumlah investor syariah meningkat 165 persen dari 44 ribu investor menjadi hampir 118 ribu investor di 2022.
Bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan stakeholder terkait, menurut Risa, BEI akan terus berupaya untuk mendorong kemajuan dan pertumbuhan pasar modal syariah Indonesia dengan berbagai inisitif dan program kegiatan. Pasar modal syariah diyakini akan semakin maju ke depannya.
"Pasar modal syariah bisa menjadi alternatif investasi yang menarik dan menjanjikan bagi masyarakat Indonesia sehingga mampu meningkatkan perekonomian Indonesia," ungkap Risa.