REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA - Bank sentral Brasil mengumumkan dimulainya proyek percontohan mata uang digital pada Senin (6/3/2023) yang bertujuan mereplikasi keberhasilan sistem pembayaran instan Pix. Selain itu, Brasil juga berupaya mempopulerkan layanan keuangan di negara tersebut.
Menurut Fabio Araujo, koordinator inisiatif di bank tersebut, penggunaan publik mata uang digital akan dimulai pada akhir 2024, setelah selesainya fase pengujian - yang akan mencakup pembelian dan penjualan obligasi publik federal antarindividu - dan evaluasi selanjutnya.
Araujo mengatakan "real digital" akan dibangun sebagai alat pembayaran yang dijalankan pada teknologi buku besar terdistribusi (DLT), untuk mendukung penyediaan layanan keuangan ritel yang diselesaikan melalui setoran token di lembaga keuangan dan sistem pembayaran di Brasil.
"Lingkungan ini mengurangi biaya dan membawa kemungkinan inklusi keuangan bagi masyarakat. Anda memiliki layanan yang sangat mahal untuk dilakukan, seperti operasi repo, yang saat ini hanya untuk bank, tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja dengan teknologi berbasis mata uang digital," katanya.
"Ini dapat mengurangi biaya kredit, biaya untuk meningkatkan laba atas investasi. Ada potensi besar bagi penyedia layanan baru, tekfin, mendemokratisasikan akses ke pasar dan menawarkan layanan baru."
Araujo menekankan bahwa konsep mata uang digital bank sentral Brasil (CBDC) tidak dimaksudkan untuk memanfaatkan pembayaran digital, karena ini sudah dilakukan dalam skala besar dengan Pix, yang diluncurkan pada akhir 2021 dan telah diadopsi secara luas di Brasil.
Simpanan-simpanan bank akan terus ada di dalam CBDC Brasil, hanya didaftarkan di lingkungan yang lebih modern, yang berarti bahwa lembaga-lembaga keuangan tidak akan kehilangan sumber dana ini untuk menghasilkan kredit.
"Bank sangat tertarik dengan dunia tokenisasi baru ini, dalam setiap percakapan kami, mereka menunjukkan banyak minat," kata Araujo.